M-RADARNEWS.COM, JATENG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional Jawa Tengah (Baznas Jateng) membangun Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH) di eks-Relokasi Pasar Johar di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). 

Pembangunan RPHH ditandai dengan groundbreaking peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Ketua Baznas Jateng Dr KH. Ahmad Darodji, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Kesbangpol Jateng Haerudin, serta beberapa pejabat lain, pada Selasa (09/07).

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Semarang Hevearita mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Jateng yang telah menginisiasi pembangunan RPHH ini. Menurutnya, RPHH memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai infrastruktur pengendali inflasi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang

Mbak Ita sapaan akrabnya menyebut, kebutuhan daging di Kota Semarang masih sangat tinggi, apalagi Kota Atlas merupakan wilayah perdagangan dan jasa. Setiap pekan, permintaan daging bisa melebihi stok yang ada. 

Sehingga diharapkan dengan adanya RPHH dari Baznas Jateng ini, mampu memenuhi kebutuhan daging halal untuk masyarakat. Pihaknya juga siap bekerja sama terkait penyediaan hewan potong untuk didistribusikan di RPHH.

“Kami punya BUMD terkait dengan RPHH dan peternakan sapi, sehingga bisa kolaborasi bisnis to bisnis. Sehingga nantinya perputaran ekonomi ya ada di Semarang. Ini akan menjadi sinergi Pemkot Semarang, Baznas Jateng, dan Pemprov Jateng sebagai upaya pengendali inflasi,” ujar Mbak Ita seperti dilansir, Rabu (10/07/2024).

Mbak Ita juga mengucapkan syukur dengan adanya RPHH ini, Pemkot Semarang bisa mengurangi penyediaan daging halal dari luar. Ia memastikan akan terus bersinergi untuk memenuhi kebutuhan daging halal bagi warga Kota Semarang dan daerah lainnya.

“Harapannya RPHH ini tidak hanya mengcover kebutuhan Kota Semarang, tapi juga hinterland. Bahkan hingga ke Jakarta, dari pada kita datangkan dari NTT. Pemkot akan support dari hulu hingga hilir, bahkan ada olahannya seperti nugget, abon, dan sosis, selain daging segar. Kalau di sini bisa memasok daging banyak, maka tentu harga bisa rendah,” terangnya.

“Inflasi ini salah satunya dipengaruhi harga daging. Kalau di Semarang bisa dikendalikan harganya, otomatis inflasi juga akan turun,” tambahnya.

Sementara Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji menjelaskan, jika RPHH ini dibangun dalam rangka upaya dari pihaknya memenuhi kebutuhan umat Islam untuk mengkonsumsi daging halal. Dirinya berharap, pembangunan ini bisa sesuai target, mengingat kebutuhan daging semakin meningkat.

“Semoga dalam waktu dekat sudah bisa digunakan, sehingga nanti yang beredar di masyarakat itu semuanya halal. Kita dalam waktu tiga bulan lagi sudah sampai batas, di mana produk harus ada kehalalannya, yakni 17 Oktober. InsyaAllah semoga bisa segera berproses agar bisa menyediakan untuk kebutuhan masyarakat atas daging halal,” tuturnya.

Pada RPHH itu, ia menyebut, nantinya bisa menampung sampai 50 ekor sapi. Pihaknya mengaku juga sudah melatih 400 juru sembelih bersertifikat.

“Jadi semua yang disembelih mau ayam, kambing, sapi, agar disembelih oleh mereka yang sudah bersertifikat halal. InsyaAllah dalam waktu dekat kita akan melakukan pelatihan lagi, sehingga mereka yang sudah dilatih punya profesi. Selain penyembelih punya setifikat, kita ingin agar hewan tetap nyaman saat disembelih,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Jateng Haerudin mengapresiasi dan mendukung terobosan Baznas Jateng dalam membangun RPHH. Dirinya mengakui jika RPHH di Jateng masih belum cukup, terutama saat melayani kebutuhan penyembelihan pada perayaan Idul Adha.

Haerudin berharap, pembangunan ini bisa memenuhi kebutuhan tempat pemotongan hewan halal di Jateng. “Harapannya sama-sama menguntungkan, terutama bagi masyarakat Jawa Tengah,” pungkasnya. (*)

Spread the love