M-RADARNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengaku merasa asing dengan Mabes Polri. Bahkan, perasaan ketidakadilan itu juga dirasakan ketika menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL),
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, yang disiarkan secara langsung di kanal Youtube KPK RI, Senin (20/11/2023). Firli mengatakan, bahwa pada tanggal 16 November 2003 kemarin bertepatan dengan pengabdiannya selama 40 tahun kepada negeri.
“Selama 40 tahun pengabdian saya habiskan, hidup saya lakukan untuk pengabdian kepada bangsa dan negara hingga berakhir sebagai purnawirawan dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi. Saya tentu bertanya kepada diri saya, 40 tahun lama mengabdi di lembaga Kepolisian Negara Indonesia. Tetapi, kemarin saya harus bertanya kepada diri saya, apakah benar saya pernah selama itu mengabdi di sana,” ujarnya.
“Dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya, itulah yang bergejolak pada batin saya di tanggal 16 November 2023. Saya bermaksud menyampaikan, bahwa perasaan ketidakadilan itu ada, dirasakan dan benar adanya,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan lanjutan oleh penyidik gabungan Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Ditipidkor Bareskrim Polri dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Kamis (16/11/2023). (rd/*)