JATIM, (M-RADARNEWS.COM),-          Munculnya aksi mogok makan warga Sumberagung Banyuwangi di depan Kantor Gubernur Jatim, adanya aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap keberadaan tambang emas tumpang pitu. Komisi D DPRD Jatim akan melakukan sidak tambang tersebut yang barada di Banyuwangi.

“Jika ada aksi penolakan dari para warga, pastinya ada permasalahan. Ini yang akan kami telusuri kenapa ada permasalahan,” kata anggota komisi D DPRD Jatim, Satib di kantor DPRD Jatim, Jumat (28/2/2020).

Pihaknya akan mendengar langsung dari pihak-pihak terkait termasuk masyarakat dan pengelola tambang emas di Banyuwangi.

“Kami juga akan mengajak Dinas ESDM Jatim untuk mengetahui perijinan dari pertambangan tumpang pitu,” ungkap politisi asal Jember ini.

Ia khawatir masyarakat setempat selama ini hanya menjadi penonton ketika wilayahnya dieksploitasi oleh perusahaan pertambangan, sehingga lambat laun dapat memicu persoalan.

”Ini yang harus diperhatikan semua pihak. Masyarakat harus dilibatkan terlebih dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya, warga Sumberagung Banyuwangi melakukan aksi di kantor gubernur Jatim jalan Pahlawan Surabaya dalam 101 hari berturut-turut. Mereka dalam aksinya bahkan melakukan aksi mogok dan ngontel dari Banyuwangi ke Surabaya.

Tuntutan mereka cuma satu, yaitu minta agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menutup atau mencabut ijin usaha pertambangan di Tumpang Pitu Banyuwangi karena telah merusak lingkungan di Kawasan Gunung Tumpang Pitu dan sekitarnya. (tim/jnr/kmf)

Facebook Comments Box