BALI, (M-RADARNEWS),- Belum genap seminggu kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada 8 Mei lalu, publik Indonesia kembali dikejutkan dengan ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018). Korban dari peristiwa itu adalah aparat kepolisian dan warga masyarakat.

Pasca ledakan bom di tiga gereja itu, Polda Bali tetap melaksanakan siaga 1 untuk mengantisipasi adanya ancaman dan serangan teroris. Seluruh pintu keluar masuk Bali, gereja, terminal serta semua markas polisi dijaga ketat. Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi tempat keramaian dan meningkatkan kewaspadaan.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja, S.I.K., M.Si. mengatakan, pengamanan ditingkatkan pasca peristiwa kerusuhan napi teroris di Rutan Mako Brimob Depok dan ledakan bom di Surabaya. Seluruh pelabuhan, bandara dan jalur-jalur masuk menuju Bali diperketat penjagaannya.

“Patroli juga ditingkatkan serta menjaga anggota yang bertugas di lapangan dan kami akan melakukan tindakan tegas dan keras tapi terukur terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu Kamtibmas,” ucapnya, Minggu (13/5).

Kabid Humas menambahkan, berkaitan dengan peristiwa terorisme tersebut, masyarakat diminta tetap tenang tapi waspada. Dia juga mengimbau masyarakat untuk sementara mengurangi kegiatan luar mengunjungi tempat-tempat keramaian.

“Kami harapkan masyarakat memberikan informasi kepada kepolisian apabila melihat orang atau kegiatan-kegiatan mencurigakan agar kami bisa cepat melakukan tindakan,” ungkapnya. (Tim/Hm)

Spread the love