JATIM, (M-RADARNEWS),- Terkait Universal Health Coverage (UHC). Bupati Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta menjelaskan, UHC bukan semata-mata integrasi layanan kesehatan tingkat pusat ke daerah. Namun juga pelayanan kesehatan terbaik yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat.
“Kita sudah melakukan bukan hanya JKN-KIS saja. Bahkan masyarakat Badung yang belum terdaftar di JKN-KIS juga kita layani dengan kartu Krama Badung Sehat (KBS). Kita berikan layanan kesehatan yang terbaik,” jelas Giri Prasta di Badung.
Fasilitas layanan kesehatan gratis itu dipastikan Giri Prasta, bakal berkembang bukan hanya bebas administrasi pembayaran saja. Tapi juga penyimpanan data riwayat kesehatan pasien.
Giri Prasta mengatakan, sistem kesehatan yang saat ini dibangun di Kabupaten Badung yakni, rekam medis pasien dengan teknologi. Menurutnya akan ada barcode untuk pemegang kartu yang jika dipindai langsung merujuk pada data pasien yang bersangkutan.
“Sistem layanan berbasis teknologi ini secara langsung akan meminimalisir antrian pasien. Petugas medis langsung bisa mendapatkan rekam medis itu dalam waktu cepat tanpa harus mengulang melakukan pemeriksaan manual. Semua tertangani dengan cepat,” jelas Giri Prasta.
Sebelumnya, Direktur RSUD Mangusada Badung, dr. I Nyoman Gunarta menjelaskan, RSUD Mangusada Kabupaen Badung saat ini telah mendapatkan akreditasi sebagai Rumah Sakit tipe B paripurna. Hingga tahun 2021, target yang ditempuh akan meningkat menjadi Rumah Sakit tipe A.
“Yang sudah kami susun dalam RPJMD, kami akan mengintegrasikan ruang emergency seperti NICU, ICU, HCU maupun perawatan berada dalam satu gedung,” jelas Nyoman Gunarta.
Selain itu, RSUD Mangusada sebagai rujukan utama pasien di Kabupaten Badung juga akan dilengkapi dengan fasilitas pemulasaraan jenasah lengkap dengan fasilitasnya. “Termasuk penitipan jenasah bagi keluarga yang membutuhkan ruang yang agak luas,” ujar Gunarta. (TIM)