M-RADARNEWS.COM, JATENG – Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Tengah (Bawaslu Jateng) bersama dengan jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan langsung pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada Serentak 2024 se Jawa Tengah, pada Rabu, 27 November 2024.
Pengawasan ini melibatkan Pengawas TPS yang telah dilantik untuk memastikan, bahwa proses pemungutan suara berjalan dengan lancar dan sesuai ketentuan. Dilansir dari hasil laporan cepat melalui Command Center Bawaslu Provinsi Jateng, terdapat beberapa kejadian khusus yang disampaikan oleh 35 Bawaslu Kabupaten/Kota.
Kejadian khusus itu di antaranya adanya potensi Pemungutan Suara Ulang (PSU), laporan dugaan pelanggaran, logistik pemilihan, kondisi jajaran pengawas, terjadinya bencana alam dan pengguanaan aplikasi Siwaslih.
Terkait dengan PSU, terdapat beberapa daerah yang berpotensi di antaranya Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Selanjutnya beberapa potensi PSU di antaranya disebabkan karena adanya pemilih yang menggunakan hak pilih di 2 TPS.
Kemudian terdapat pemilih yang mencoblos pemilihan bupati sebanyak 2 kali dan terdapat pemilih yang salah memilih di beda TPS. Terhadap ketiga daerah tersebut, pengawas masih melakukan kajian mengenai keterpenuhan syarat keadaan tertentu yang menjadi alasan PSU. Jika terpenuhi, nantinya pengawas akan mengeluarkan rekomendasi.
Selain itu, terkait dengan logistik pemilihan terdapat beberapa kejadian di antaranya kekurangan dan kelebihan surat suara dan surat suara yang tertumpah oleh tinta. Namun terkait adanya kelebihan atau kekurangan suara tersebut dapat diantisipasi dengan meminta surat suara di TPS terdekat atau menggunakan cadangan surat suara 2,5 persen dari surat suara DPT.
Berdasarkan hasi pengawasan terdapat potensi dugaan pelanggaran yang terjadi pada beberapa Kabupaten/Kota di antaranya:
- Kabupaten Banyumas; terdapat 3 (tiga) laporan dugaan pelanggaran di masa tenang dan 1 (satu) temuan dugaan pelanggaran oleh Bawaslu Kabupaten Banyumas di masa tenang.
- Kabupaten Purbalinga; terdapat 6 (enam) laporan dugaan pelanggaran yang masuk ke Bawaslu.
- Kabupaten Purworejo; terdapat 1 (satu) laporan dugaan pelanggaran pidana.
- Kabupaten Magelang; terdapat 4 (empat) laporan dugaan pelanggaran pada masa tenang.
- Kabupaten Wonogiri; terdapat 5 (lima) laporan dugaan pelanggaran pada masa tenang.
- Kabupaten Karanganyar; terdapat 1 (satu) temuan dugaan pelanggaran oleh Bawaslu Karanganyar.
- Kota Surakarta; terdapat 4 (empat ) laporan dugaan pelanggaran.
- Kabupaten Brebes: terdapat 1 (satu) temuan dugaan pelanggaran.
- Kabupaten Batang: terdapat 1 (satu ) laporan dugaan pelanggaran.
Lebih lanjut terkait kondisi kesehatan jajaran pengawas terdapat beberapa kejadian di antaranya 1 (satu) Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) Pecangaan Kulon, Kec. Pecangaan, Kabupaten Jepara, yang meninggal dunia dan 1 (satu) Pengawas TPS yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Semarang. Namun, secara sigap sudah ditangani menggunakan asuransi kesehatan pemerintah.
Dalam pelaksanaan persiapan pemungutan suara berdasarkan laporan yang disampaikan, juga terjadi bencana alam di Kota Pekalongan. Bencana alam tanggul jebol pada tanggal 24 November 2024 di Desa Tegaldowo, Kabupaten Pekalongan, yang mengakibatkan bencana banjir yang berdampak di 2 Kelurahan yang berada di Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan.
Bahwa hampir seluruh wilayah Pasirsari Kelurahan Pasir Kraton Kramat bagian utara dan barat, dan sebagian wilayah Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan, terendam air setinggi paha orang dewasa. Dengan adanya tanggul jebol tersebut berdampak pada beberapa lokasi TPS yang terendam banjir.
Terdapat 9 TPS terdampak bencana banjir akibat tanggul jebol di Kelurahan Pasir Kraton Kramat dan Kelurahan Tirto Kec. Pekalongan Barat dengan keterangan lebih lanjut sebagai berikut :
Kelurahan Tirto
1. TPS 001 (Tempat dan akses Pemilih) jumlah pemilih 553.
Kelurahan Pasir Kraton Kramat
1. TPS 005 jumlah pemilih 521
2. TPS 006 jumlah pemilih 523
3. TPS 007 jumlah pemikh 517
4. TPS 008 jumlah pemilih 528
5. TPS 009 jumlah pemilih 517
6. TPS 010 jumlah pemilih 529
7. TPS 011 jumlah pemilih 524
8. TPS 012 jumiah pemilih 530
Dengan adanya peristiwa banjir tersebut, terdapat sejumlah 4.742 pemilih harus mengungsi. Selain itu, hasil tindak lanjut 9 TPS tersebut di antaranya 2 TPS dilakukan relokasi yaitu TPS 010 di ex Kantor Kelurahan Pasir Kraton Kramat dan TPS 012 di Jalan Veteran Dukuh, sedangkan 4 TPS digeser masih di wilayah pemilih dan 3 TPS tetap.
Pegeseran TPS juga terjadi di tiga Desa yang terdampak banjir akibat tanggul jebol di Kabupaten Pekalongan di antaranya sebagai berikut :
Desa Jeruksari
1. TPS 009 jumlah pemilih 553, awal : Halaman rumah Bpk Sholeh, RT/RW 03/07, Relokasi : TPA Darunnajah, RT/RW 01/07.
2. TPS 008 jumlah pemilih 584, awal : Halaman rumah Bpk Nasocha RT/RW 03/06, Relokasi : TPA Ulumuddin RT/RW 02/03.
Desa Karangjompo
1. TPS 008 jumlah pemilih 489, awal : Lap. Badminton RT/RW 002/006, Relokasi : SDN Karangjompo RT/RW 002/005.
Desa Tegaldowo
1. TPS 003 jumlah pemilih 594, awal : MIS TEGALDOWO RT/RW 6/3, Relokasi : SDN TEGALDOO.
2. TPS 004 jumlah pemilih 585, awal : Halaman rumah Bapak Bajuri. RT/RW 9/3, Relokasi : SDN TEGALDOWO.
Selain di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan juga terdapat bencana alam banjir di Kebumen, 4 TPS di Kec Adimulyo yang tergenang air setinggi 10 cm, namun tidak mengganggu pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Bawaslu Jateng akan terus mengatensi setiap perkembangan yang ada dengan membuka command center, dimana setiap pimpinan dapat memberikan masukan dan solusi secara langsung. (red)