JATIM, (M-RADARNEWS),- Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. tidak bisa tinggal diam ketika warganya yang miskin mendapatkan musibah di luar negeri. Ya, warganya yang menjadi TKI. Tanpa menunggu pagi tiba, perempuan ini berangkat ke Surabaya, ke Bandara Juanda untuk terbang ke Malaysia. Ia berangkat pukul 21.30 dari Pendapa Wahyawibawagraha.

“Saya mohon doa dan keselamatan supaya saya dalam mengurus pemulangan jenazah warga Jember yang meninggal di Malaysia ini diberi kelancaran dan bisa lebaran di Jember,” tutur Bupati.

Warganya itu bernama Amintyas Wahyudi. Warga Dusun Sumuran, Desa Klompangan, Kecamatan Ajung ini tidak tercatat sebagai TKI resmi. Setelah mendapat perawatan akibat infeksi otak, pria 30 tahun ini meninggal di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ketiadaan biaya membuat jenazahnya tertahan. Lebih dari dua minggu. Biaya yang dipatok pihak rumah sakit sebesar 14.000 RM. Dalam rupiah sebesar Rp. 56,5 juta. “Memang biayanya harus dibayar lunas,” terang bupati sesampai di Kuala Lumpur.

Biaya itu ditanggung Pemerintah Kabupaten Jember. Jenazah Amintyas Wahyudi pun bisa dipulangkan ke Tanah Air. Pemakaman di keluarga almarhum yang tinggal di Lingkungan Panili, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates.

Camat Ajung Slamet Wijoko mendapat perintah dari Bupati untuk menyiapkan armada penjemput. Satu kendaraan rombongan penjemput, dan satu unit ambulans.

“Kami terus menerus memberi pemahaman kepada keluarga. Kami minta jangan khawatir, Insyallah Pemkab Jember akan mengurus segala sesuatunya,” kata Slamet Wijoko kepada wartawan.

Dalam status facebooknya, Bupati menegaskan pemerintah harus hadir untuk melindungi tenaga kerja Indonesia (TKI). Namun, bagi dokter yang juga aktifis ini, faktor utamanya adalah kemanusiaan. “Urusan kemanusiaan harus secepatnya diselesaikan,” ujarnya.

Sebelum menangani sendiri pemulangan jenazah, Bupati menyebut telah mentransfer uang untuk melunasi biaya rumah sakit.

“Ternyata mekanisme transfer uang pembiayaan pengobatan selama berada di rumah sakit Kuala Lumpur tempat pasien berobat hingga pemulangan jenazahnya, belum bisa menyelesaikan persoalan,” tulisnya di facebook.

“Untuk itu pemerintah harus hadir untuk mengetahui duduk persoalan sebenarnya agar perlindungan TKI asal Jember benar-benar dirasakan,” masih di facebooknya.

Kepada masyarakat Jember, Bupati meminta peristiwa ini untuk menjadi pelajaran penting. “Dan, kami mengimbau kepada warga Jember yang menjadi TKI untuk segera mendaftarkan diri ke Disnaker. Hal ini agar bisa dicatat dan terurus segala kelengkapannya, karena musibah datang tidak ada yang bisa menolak,” pesannya. (TIM)

Spread the love