JATIM, (M-RADARNEWS.COM),-      Update data perkembangan penyebaran Covid-19 di Banyuwangi hingga hari ini, Jumat, 10 April 2020, pasien yang positif Corona Virus Disease atau Covid-19 bertambah 2 orang. Jumlah ini didapat setelah Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangkan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan mengeluarkan hasil uji spesimen virus corona.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono, Jumat (10/04/2020), menjelaskan bahwa Balitbangkes telah mengirimkan hasil uji usap (swab) tenggorokan terhadap dua pasien Banyuwangi tersebut pada hari ini. Dan hasilnya, dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

“Jadi total di Banyuwangi ada tiga warga yang positif corona. Satu orang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan beberapa hari lalu, satu orang pria yang meninggal, Jumat kemarin (09/04) yang saat itu statusnya masih PDP. Dan yang satu lagi, seorang pria, yang berasal dari kluster pelatihan petugas haji di Surabaya,” kata dr. Rio, panggilan akrabnya.

Seperti diketahui, kluster “pelatihan petugas haji” pada pertengahan Maret lalu di Surabaya telah dipetakan oleh Pemprov Jatim sebagai salah satu kluster penyebaran virus corona. Pelatihan itu diikuti ratusan peserta se-Jatim.

Lanjut Rio mengungkapkan, kondisi pasien yang bersangkutan kini terus membaik. Saat ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), terang Rio, dia hanya mengalami gejala klinis ringan.

“Besok, akan kami ambil swab-nya lagi untuk diuji ulang, apakah sudah negatif atau belum. Mengingat, selama status PDP ini, pasien hanya mengalami gejala ringan, dan bahkan kondisinya terus membaik sampai sekarang,” jelasnya.

Tim Penanganan Covid-19 Banyuwangi pun fokus melacak riwayat kontak pada dua pasien, baik pada keluarga maupun yang pernah kontak dengan mereka.

“Sudah ada puluhan orang dari hasil tracing. Mereka diprioritaskan untuk dilakukan uji cepat atau rapid test,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kembalj mengajak seluruh warga untuk menerapkan physical distancing secara disiplin.

“Saya sampaikan, 25 kecamatan di Banyuwangi, semua ada ODP-nya. Jadi kalau mau konfirmasi zona merah, ya artinya semuanya zona merah. Banyuwangi ini sudah zona merah. Jangan kemudian kalau di daerahnya tidak ada yang positif, kemudian tidak disiplin physical distancing,” tegas Bupati Anas.

Sementara data per 10 April 2020 jumlah Orang Dengan Resiko (ODR) di Banyuwangi mencapai 2.886 orang, sedangkan ODP mencapai 514 orang. Dari jumlah itu, 168 ODP masa pantau (orang telah dilakukan pemantauan) dan 346 orang telah selesai melalui pemantauan (ODP selesai pantau). Sedangkan, PDP dalam masa pantau ada 7 orang. (hum/*)

Facebook Comments Box