JEMBRANA-BALI, (m-radarnews),- Ratusan warga Desa Tuwed, Kecamatan Melaya menyatakan sikap satu jalur mendukung, memenangkan dan memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) pada Pilkada serentak 27 Juni 2018.
Mereka terdiri dari beberapa komponen seperti desa pakraman, takmir masjid, subak sawah, subak abian, sekaa mekepung, pepadu, Simantri, STT, Lansia, komunitas seni dan sadar wisata. Ketua Tim Pemenangan Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Made Kembang Hartawan sengaja meminta kepada Wayan Koster untuk hadir ke Jembrana.
“Performanya sederhana. Kemarin diumumkan oleh KPU beliau paling kecil kekayaannya,” ujar Kembang Hartawan. Selasa, (17/4).
Soal kinerja dan kontribusi, Kembang menegaskan jika Wayan Koster telah banyak berbuat untuk Kabupaten Jembrana. Bahkan, hampir saban tahun ratusan miliar dikucurkan Wayan Koster untuk membangun infrastruktur dan beberapa hal lainnya.
“Tiap tahun DAK penugasan ke Jembrana Rp 100 miliar disalurkan Pak Koster untuk Jembrana. Kita gunakan dana itu untuk membangun infrastruktur. Makanya jalan di sini bagus-bagus, yang rusak tinggal 10 persen saja. 2019 semua tuntas jalan kabupaten dan desa. Persoalannya adalah jalan nasional sepanjang 71 kilometer itu masih rusak dan krodit,” jelas Kembang.
Ada banyak hal lainnya yang telah dikontribusikan Wayan Koster untuk Jembrana.
“Perjuangan beliau membangun tempat ibadah, wantilan, gong dan lainnya. Finishing wantilan di Desa Tuwed ini beliau yang mendorong dananya. Jadi, kontribusi beliau di Jembrana sudah banyak sekali. Ini untuk kepentingan daerah kita. Satu jalur mulai dari presiden, gubernur dan bupati,” ujarnya.
Dengan begitu, Kembang yakin Jembrana akan semakin berkembang yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Wayan Koster mengucapkan terima kasih atas dukungan total dari warga Desa Tuwed.
“Saya ucapkan terima kasih atas dukungan ini,” katanya. Koster tak menampik jika ia banyak memperjuangkan infrastruktur jalan, sarana kesehatan, pendidikan hingga kebutuhan desa adat seperti gong, gamelan dan wantilan.
Ia pun memaparkan program kerjanya selama lima tahun ke depan melalui konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ada lima program prioritas yang dipaparkannya yakni pertama, sandang, pangan dan papan. Kedua, kesehatan dan pendidikan. Ketiga, jaminan sosial dan tenaga kerja. Keempat, adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Kelima, pariwisata. (Tim)