JATIM, (M-RADARNEWS.COM),- Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah mempertimbangkan mengubah SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Jawa Timur di Sidoarjo, menjadi Sekolah Khusus Olahraga (SKO).

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak di kantor Gubernur, Jumat (23/8/2019) mengatakan, pertimbangan tersebut didasari penerapan kurikulum 2013 yang dirasa memberatkan siswa SMANOR. Sehingga tidak maksimal yang didapatkan.

Menurut Emil, siswa SMANOR yang selama ini belajar menggunakan kurikulum formal justru dikhawatirkan tidak dapat keduanya, baik akademiknya maupun olahraganya. “Kami sedang mengkaji. Orang tua memang ada harapan lain, tapi sebenarnya format SKO ini mungkin lebih tepat untuk memaksimalkan potensi bakat-bakat atlet di Jawa Timur,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Emil yang juga mantan Bupati Trenggalek itu menyebut, tengah berkonsultasi dengan Deputi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait hal tersebut, tidak memungkiri bahwa format SKO akan mengurangi fleksibilitas mereka memilih jurusan kuliah. Namun itu bukan berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk kuliah.

Karena sebagai seorang atlet, sudah yakin bisa menjadi atlet. “Memang sudah harus yakin jadi atlet.Mereka sedang berinvestasi di situ. Kami ingin memastikan investasi mereka bisa meningkatkan prestasi olaharga bangsa kita,” ungkapnya.

Diterangkan Emil, selama ini sebenarnya pemprov juga memberikan ruang pada atlet yang ingin kuliah. Dengan harapan ke depan setelah pensiun jadi atlet masih mempunyai bekal. “Jadi tidak boleh lagi ada judulnya setelah pensiun berolahrga terus atlit tidak punya bekal untuk hidup di kemudian hari,” tandasnya.

Ia menambahkan, Pemprov Jatim juga sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan prestasi atlet Jawa Timur. Salah satunya dengan menggelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim. “KONI dan Gubernur Jatim kemarin sudah menggelar Porprov dengan sangat baik. Bukan hanya show-nya, tetapi sebenarnya untuk meningkatkan ghiroh (semangat)-nya,” pungkasnya. (Tim/Jnr/Kmf)

Facebook Comments Box