BALI, -RADARNEWS),- Hari Kamis, 26 April 2018, pukul 16.54.19 WIB, wilayah Laut Bali diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=5,2 (update) terjadi dengan koordinat episenter pada 7,37 LS dan 115,58 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 98 km arah timur laut Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali pada kedalaman 354 km.

Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan terjadi di daerah Kuta-Bali, Nusa Dua, Mataram pada skala II SIG-BMKG (II-III MMI), di Gianyar dan Karangasem pada skala I SIG-BMKG (II MMI). Guncangan gempabumi ini belum menimbulkan kerusakan.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah lempeng Eurasia di utara Pulau Bali. Hal ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar geser mendatar (strike-slip fault).

Hingga pukul 17.21 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. (Bmkg)

Spread the love