BALI, (M-RADARNEWS),- Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra bertemu Gubernur Terpilih Wayan Koster di Rumah Transisi, Jumat (27/7).
Dalam pertemuan tersebut, Pastika banyak memberi masukan dan saran untuk percepatan pembangunan infrastruktur jalan khususnya shortcut Bedugul-Singaraja. Karena kebetulan pada saat bersamaan, Koster tengah mendengar paparan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII yang mewilayahi kawasan Bali dan Jawa Timur.
Pastika berpendapat, Shortcut Bedugul-Singaraja sangat mendesak untuk direalisasikan mengingat jalur menuju objek wisata Bedugul belakangan makin krodit. Tak hanya pada akhir pekan atau hari libur, akses utama menuju Singaraja itu hampir tiap hari mengalami kemacetan. “Hampir tiap hari macet, sangat melelahkan dan menyita waktu kalau kita menempuh perjalanan ke Singaraja melalui Bedugul,” bebernya.
Untuk itu, Pastika berharap beberapa titik shortcut pengurai kemacetan dapat segera digarap secara bertahap. “Untuk penganggaran, kita intensifkan koordinasi dengan pusat. Sebagian bisa kita alokasikan dalam APBD,” ujar Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH.MH.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII Ir. Ketut Darma Wahana memaparkan bahwa ruas jalan di Bali yang menjadi tanggung jawabnya total sepanjang 629 KM. Secara umum, kondisi jalan di Bali mantap 97,31 persen.
Untuk program peningkatan infrastruktur di Bali, pihaknya saat ini tengah menggarap sejumlah proyek. Salah satu megaproyek yang cukup menyita perhatian adalah pembangunan Underpass Ngurah Rai yang saat ini telah mendekati rampung. “Progresnya telah mencapai 88,21 persen dan kita target rampung 31 Agustus,” ujarnya.
Selain Underpass Ngurah Rai, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VIII juga mulai menggarap pembangunan jalan baru BTS Singaraja-Mengwitani. Darma Wahana menginformasikan, pembangunan jalan sepanjang 1,9 KM yang dibiayai pusat itu saat ini telah masuk tahap tender. Pembangunan Jalan Baru Singaraja – Mengwitani bertujuan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan.
“Kalau dari segi jarak, pengaruhnya memang tidak begitu signifikan. Tapi dengan jalan baru ini, pengguna jalan akan lebih nyaman karena tikungan pada akses utama (Jalur Bedugul,red) yang sebelumnya mencapai 15 titik, bisa terkoreksi menjadi 5 titik,” imbuhnya seraya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah mendukung dalam pembebasan lahan.
Selain menginformasikan progress Underpass Ngurah Rai dan rencana pembangunan jalan baru BTS Singaraja, Darma Wahana menyinggung pula rencana pengembangan jalan yang saat ini terus dimatangkan. Rencana pengembangan itu antara lain Shortcut 3-4 Bedugul-Singaraja, Pelebaran Jalan Teges-Ubud-Tampak Siring-Istana Presiden, Pelebaran Jalan Jimbaran-Uluwatu, Pembangunan Underpass Simpang Pesanggaran dan Gatot Subroto Denpasar, Pelebaran Jalan Klungkung-Ulundanu-Penelokan, WRR Tahap III dan Shortcut Yeh Otan. Dari sekian banyak rencana pengembangan, pihaknya memberi perhatian serius pada Shortcut 3-4 Bedugul-Singaraja karena pembangunan ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan di kawasan wisata tersebut dan memperlancar koneksivitas Bali Selatan-Bali Utara. (Tim/Hum)