JATIM, (M-RADARNEWS),- Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, melantik enam pejabat di lingkungan Pemprov Jatim menjadi widyaiswara utama di Badan Diklat Prov Jatim. Para widyaiswara utama itu, yakni Akhmad Sukardi (Sekda Jatim), Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Budi Setiawan, dan Pj Sekda Kota Mojokerto Gentur Prihantono Sandjoyo Putro.
Kemudian, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan A Mudjib Afan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jarianto dan mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jatim Siswo Heroetoto.
Pelantikan yang didasarkan pada Surat Keputusan Presiden RI Nomor 33/M Tahun 2018 tanggal 6 Juni 2018 dan Nomor 34/M Tahun 2018 tanggal 8 Juni 2018 ini dilaksanakan di Gedung Negara Surabaya, Kamis (12/7) kemarin.
Dalam sambutannya, Gubernur Soekarwo, meminta kepada para widyaiswara, saat mengajar untuk membangun kedisplinan. Alasannya, kedisiplinan akan mempercepat proses penerimaan berbagai ilmu baru sesuai dengan perkembangan zaman. “Kedisiplinan dimulai dari diri sendiri, yang terwujud karena proses kultural panutan yang jelas,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Dalam kesempatan sama, Gubernur Jatim Pakde Karwo juga berpesan agar para widyaiswara untuk tidak terbawa kenangan masa lalu. Artinya, mengajar hanya berdasarkan cerita-cerita saat para widyaiswara menjabat . “Saya minta saat mengajar juga jangan terpaku pada silabus. Diperlukan kerjasama-kerjasama yang lebih luas. Sebab Jatim ini ibarat negara, jadi bisa bekerjasama dengan negara-negara lain. Tidak cukup jika hanya bekerjasama antar provinsi,” ujarnya.
Selain itu, mantan Sekda Provinsi Jatim ini juga meminta agar para pejabat yang baru saja dilantik jadi widyaiswara untuk lebih menyesuaikan diri. Sebab saat ini mereka bukan lagi pejabat struktural yang bisa memerintah. “Tugas widyaiswara itu berat, karena membentuk generasi mendatang” tandasnya, dalam acara yang dihadiri para Kepala Organisasi Perangkat Daerah di jajaran Pemprov. Jatim ini (TIM/HUM)