JAKARTA, (m-radarnews),- Kesuksesan bisnis e-commerce di Indonesia ditentukan oleh tiga pilar utama. Tiga faktor pendudukung itu menurut Direktur Pos Ditjen Penyelenggaran Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ikhsan Baidirus adalah marketplace, payment dan logistik.
“Tiga pilar ini yang membuat kita mendapatkan layanan e-commerce yang andal. Platform marketplace kita kembangkan untuk bisa salurkan produk Indonesia ke dalam dan dan luar negeri; mekanisme pembayaran serta bagaimana barang bisa di-deliver,” jelasnya dalam Konferensi Pers Persiapan Seminar Nasional bertema “Kontribusi Industri Logistik untuk Ekonomi Digital” di Ruang Ukir Kementerian Kominfo Jakarta, Selasa (17/4).
Valuasi e-commerce Indonesia diperkirakan akan meningkat 10 kali lipat pada tahun 2020 mencapai USD130 Miliar. Salah satu tantangan yang mengemuka dalam pandangan Direktur Ikhsan terdapat pada upaya membangun sharing ekonomi. “Bagaimana membangun sharing ekonomi yang saling menguntungkan semua pihak,” ungkapnya.
Meskipun demikian, menurut Direktur Pos dinamika e-commerce menjadi peluang bagi penyelenggara pos di Indonesia. ”Selama ini kendala logistik kita adalah costly. Melalui Seminar Nasional di Bulan Mei nanti kita akan bisa melihat kalau Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Logistik nantinya akan menjadi jadi faktor penguat bagi e-commerce. Dimana efisiensi, efektivitas, dan layanan prima menjadi patokan bagi para penyelenggara pos termasuk PT Pos,” paparnya di hadapan sejumlah jurnalis.
Mengenai potensi yang dimiliki Indonesia, Direktur Ikhsan menyebut saat ini potensi sumberdaya manusia Indonesia relatif besar. “Kita juga mempunyai bonus demografi yang bisa dimanfaatkan. Tugas pemerintah adalah mencari jalan dan membuka peluang untuk produk-produk bangsa,” jelasnya.
Direktur Pos menambahkan saat ini Pemerintah melalui Kementerian Kominfo akan mengidentifikasi peluang, hambatan dan tantangan yang akan menjadi kunci strategi untuk memajukan e-commerce.
“Semoga Indonesia bisa menjadi pemain utama di wilayah regional dan Asia Pasifik. Untuk itu mari bahu-membahu untuk memperkuat ekonomi digital ke depan,” jelasnya. (Tim/K.kmf)