JATIM, (M-RADARNEWS.COM),-        Jelang hadapi Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII terus melakukan persiapan infrastruktur Jalan Nasional. Salah satunya membentuk 26 posko yang akan menempati kantor para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim).

Kepala BBPJN VIII Surabaya, Achmad Subki mengatakan, dalam rangka menghadapi Nataru tahun ini akan dibentuk posko untuk memantau kondisi jalan saat Nataru dan membantu para pemudik yang berjalan jauh bisa langsung istirahat di posko tersebut.

“Untuk kenyamanan para pengguna jalan, kami juga memanfaatkan posko tersebut sebagai tempat istirahat. Masyarakat bisa memanfaatkan toilet atau musollah yang tersedia pada masing-masing posko,” katanya saat menyampaikan keterangan persnya yang digelar di Kantor Balai Besar Jalan Nasional, Surabaya, Rabu (18/12/2019).

Ia menjelaskan, Setiap posko telah dilengkapi dengan sejumlah alat berat yang setiap saat selama 24 jam bisa dimobilisasi pada lokasi yang sedang terjadi bencana. “Jadi saat Nataru nanti pegawai BBPJN VIII terus lakukan mobilisasi, memantau dan kami tidak ada hari libur. Bahkan apabila ada jalan yang masih berlubang saat Nataru nanti pihaknya siap menggerakan tim reaksi cepat untuk membetulkan jalan tersebut,” tegasnya Ahmad Subki.

Terkait kemantapan Jalan Nasional di wilayah Jatim, ia mengatakan secara umum kesiapan infrastruktur untuk libur Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020 sudah lebih siap. Kemantapan jalan nasional di Jatim saat ini mencapai 93,18% atau 2,200.19 Km dari total panjang jalan nasional di Jatim 2.361,23 Km.

Untuk jalan yang statusnya tidak mantap hanya 6,82% atau 161,04 Km, rusak berat 0,83% atau 19,60 Km, rusak ringan 5,99% atau 141,44 Km, sedang 45,48% atau 1073,89 Km, sementara sisanya dalam kondisi baik mencapai 47,70% atau 1126,31 Km. “Secara keseluruhan jalan nasional di Jatim siap untuk dilintasi selama libur Natal tahun 2019 dan tahun baru 2020,” terangnya.

Terkait ruas yang rawan bencana, Subki menyebutkan, terdapat 12 titik atau lokasi pada ruas jalan nasional yang rawan terjadi longsor dan 21 titik yang rawan banjir.

Terkait Sejumlah wilayah yang rawan longsor, Ahmad Subki mengungkapkan diantaranya di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Lumajang, Situbondo dan Banyuwangi. Sementara wilayah yang rawan banjir diantaranya Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, Kota Surabaya, Babat Lamongan dan delapan titik di ruas Pantura di Pulau Madura.

“Pada sejumlah ruas yang rawan longsor dan banjir, kami menghimbau pengguna jalan agar lebih waspada saat melintas khususnya saat terjadinya hujan,” pungkas Ahmad Subki. (Tim/Jnr/Kmf)

Facebook Comments Box