JAKARTA, (m-radarnews),- Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mengumumkan bahwa siapapun yang menjadi bandar narkoba dan polisi anak buahnya yang terlibat narkoba akan ditembak mati.
Makanya jangan sekali-kali mengabaikan perintah ini agar tidak ditembak mati, termasuk polisi yang bergerak di bidang pemberantasan narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba).
Perintah Kapolri ini disampaikan karena korban narkoba semakin tak terkendali dan bahayanya sangat besar. Karena itu harus dihadapi dengan sangat serius.
“Kita mengimbau supaya jangan main-main dengan narkoba. Kekompakan TNI, Polri, dan BNN, serta masyarakat diperlukan supaya jaringan ini bisa kita patahkan. Kalau ada bandarnya kita selesaikan secara adat,” tegas Jenderal Tito.
“Yang terlibat narkoba apalagi bandar, maka saya perintahkan ke teman-teman Polda agar polisi yang terlibat narkoba ditembak mati saja,” ujar Jenderal Tito menambahkan keseriusannya.
Apa yang dikatakan Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian patut dihargai. Artinya Jenderal Tito serius mengangkat senjata perang melawan peredaran narkoba.
Jika selama ini dianggap kurang begitu tegas terhadap bandar dan polisi anak buahnya yang terlibat, rasanya hal itu tak bisa dipertahankan lagi. Untuk menunjukkan efek jera memang perlu ketegasan termasuk anak buahnya.
Langkah Jenderal Tito ini juga menunjukkan selama ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi sangat erat hubungannya dengan keseriusan memberantas narkoba.
Jenderal Tito pernah menganalisis bahwa kepercayaan masyarakat terhadap polisi pernah jatuh ke angka 50 persen. Karena itu langkah menembak mati pengedar narkoba dan anggota polisi yang terlibat diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan polisi terhadap publik. (Tim)