BANYUWANGI-JATIM, (m-radarnews),- Pemkab dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi turun tangan membantu Mujianto, warga Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar yang berkeinginan menjual ginjalnya untuk melunasi hutangnya sebesar Rp 12 juta. Baznas membantu pelunasan hutangnya sebesar Rp 12 juta. Adapun Pemkab Banyuwangi membantu kelancaran sekolah anak Mujianto.

Bantuan diserahkan oleh Ketua Komisioner Baznas Banyuwangi Samsudin Adlawi kepada Mujianto (58 tahun) yang tengah dirawat di RSUD Blambangan akibat menderita sesak nafas, Kamis (19/4/2018). Samsudin didampingi Camat Muncar Lukman Hakim dan kepala Desa Sumber Beras Sri Harnanik.

”Pak, ini ada bantuan untuk melunasi hutang Bapak senilai Rp. 12 juta, sesuai informasi yang kami terima. Ini kami serahkan ke Bu Kades biar beliau yang mengurus pembayarannya. Bapak harus semangat lagi, jangan putus harapan,” kata Samsudin.

Seperti diketahui, Rabu pagi (18/4), Mujianto melakukan aksi memasang tulisan di badannya yang berniat menawarkan ginjalnya. Dia mengaku merasa putus asa karena terlilit hutang.

Camat Muncar Lukman Hakim mengatakan, pihaknya langsung mengambil langkah saat mengetahui Mujianto yang tengah terimpit hutang berniat menjual ginjalnya.

“Pak Bupati langsung telepon kami untuk segera mengambil langkah. Lalu kami berkoordinasi dengan Baznas sebagai mitra mengatasi masalah sosial dan kemiskinan,” ujarnya.

Terkait sekolah anaknya, Lukman menjelaskan bahwa sebenarnya biaya pendidikan putra Mujianto telah ditanggung melalui Kartu Indonesia Pintar. Pemkab Banyuwangi juga akan menjamin lewat program Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah).

“Alhamdulillah, semua sudah ditangani. Mujianto sebenarnya punya Kartu Indonesia Sehat, pihak puskesmas sering memeriksa yang bersangkutan. Kondisi keluarga Mujianto juga sudah dalam pantauan desa sebagai warga yang diprioritaskan mendapat bantuan. Semoga beliau terus bersemangat dan tidak putus asa,” jelas Lukman.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, setelah mendapat laporan masalah Mujianto, langsung memerintahkan jajarannya untuk mengambil langkah.

”Saya share di grup Whatsapp untuk segera dibantu. Sebenarnya Mujianto sudah masuk program jaring pengaman sosial, mulai dari masalah kesehatan hingga pendidikan. Untuk itu, Camat dan kepala desa akan saya perintahkan lagi untuk lebih sering lagi turun ke bawah melihat kondisi warganya, apa yang perlu dibantukan ke warganya,” kata Anas.

Mendapat perhatian tersebut, Mujianto mengaku senang dan sangat berterima kasih. “Saya terima kasih sekali sama pemerintah. Saya sudah dibantu melunasi utang. Sekolah anak saya juga dijamin. Sekarang saya tinggal fokus untuk penyembuhan. Saya ingin cepat sehat dan bisa bekerja lagi untuk keluarga saya,” kata Mujianto sambil ditemani istrinya, Sriatun. (Tim)

Spread the love