JATIM, (M-RADARNEWS),- Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Machfud Arifin didampingi Direskrimum Kombes Agung Yudha Wibowo, Karo Ops, Dirintelkam, Direskrimsus Kombes Agus Santoso, Kabid Propam, Karo Ops dan Kasat Brimob Polda Jati serta Kapolres Pasuruan, gelar jumpa pers kasus bom di Desa Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Kapolda Jatim dalam menyampaikan keterangannya, terjadi ledakan yang diduga adalah bom dengan hulu ledak yang tidak terlalu besar itu mengakibatkan seorang bocah luka berat, kini menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Dari hasil penyelidikan ditemukan beberapa barang bukti sisa dari hasil ledakan yang diduga milik tersangka. Dan sementara pihak kepolisian masih mengadakan pengejaran terhada pelaku yang kabur dan proses penyelidikan masih tetap berlanjut.
Sebagaimana diketahui, ledakan yang terjadi di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Pogar, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tergolong low explosive. Setelah mendapatkan keterangan dari saksi mata dan petugas Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis),” ujarnya.
“Ledakannya tidak terlalu kuat, hanya kaca yang pecah dan eternit atap yang jatuh. Kalau korbannya ada dua, yang bersangkutan (pelaku) dan anaknya. Dikatakan, ledakan tersebut berasal dari benda diduga bom berbahan mesiu dan sejumlah logam kecil seperti paku dan gotri,” ungkap Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Kamis (5/7) kemarin.
Saat ditanya pelaku ada kaitannya dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD), pihaknya masih melakukan penyelidikan sekaligus anggota kami masih melakukan pengejaran diduga pelaku. “Identitas sudah kami ketahui. Untuk pemetaan kami, (pelaku) belum termasuk jaringan (JAD). Di dalam rumah itu juga terdapat buku buku tentang jihad. Tadi dia meninggalkan istrinya dan anaknya,” lanjut Jenderal polisi bintang dua itu.
Untuk diketahui, ledakan bom yang terjadi di bangil berasal dari rumah yang dikontrak Anwardi (sebelumnya dikenal Abdullah) warga Banten yang sudah menyewa selama satu setengah tahun. Dia tinggal bersama istrinya Dina Rohana dan anak laki lakinya. Usai bom meledak, Anwardi melarikan diri yang sebelumnya juga sempat dikejar warga. (TIM/TN)