BALI, (M-RADARNEWS.COM),-      Kapal pesiar MV. Voyager of The Seas yang membawa para pelaku perjalanan asal Bali berlabuh di Pelabuhan Cruise Benoa Denpasar pada hari, Kamis, 16 April 2020, yang tiba pada pukul 07.00 WITA.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra didampingi Kepala BPBD Provinsi Bali Made Rentin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, KKP Bali, unsur TNI dan Polri menyambut kedatangan para pelaku perjalanan asal Bali ini.

Dalam kesempatan tersebut, Dewa Indra menjelaskan, bahwa terdapat 232 orang WNI pelaku perjalanan dalam kapal tersebut, sedangkan yang asal Bali berjumlah 117 orang.

“232 orang pelaku perjalanan ini sebelum turun ke darat akan dilakukan rapid test terlebih dahulu di atas kapal. Jika hasil rapid test menunjukkan indikasi positif maka akan langsung dilakukan tes SWAB,” ujarnya, Kamis (16/04/2020).

Selanjutnya para pelaku perjalanan asal Bali yang terindikasi positif akan langsung dibawa oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk dilakukan karantina di Bapelkes. Apabila kondisinya dengan gejala, maka akan dibawa ke rumah sakit rujukan agar dapat tertangani secara khusus. Sedangkan untuk pelaku perjalanan asal Bali yang rapid test-nya negatif, maka akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota mereka untuk dilakukan karantina sesuai sengan prosedur karantina yang telah disiapkan oleh pemda masing-masing.

“Jika bagi para pelaku perjalanan yang berasal dari Luar Bali yang hasilnya negatif akan dibawa ke Hotel Patra Jasa untuk melakukan karantina, sedangkan yang positif juga akan dibawa ke Hotel Patra Jasa dengan ruangan isolasi khusus yang telah disediakan oleh pihak hotel. Selain itu, Gugus Tugas Daerah akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pusat agar dilakukan penjemputan terhadap pelaku perjalanan luar Bali untuk dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga meminta kepada masyarakat Bali untuk tetap waspada dan tidak melakukan penolakan atas kedatangan para pelaku perjalanan ini. Selain itu, pemerintah kabupaten/kota juga sudah menyediakan tempat karantina bagi para pelaku perjalanan. Dan selama masyarakat tidak berkunjung ke sana dan melakukan kontak fisik, maka semua akan aman-aman saja.

“Saya meminta kepada seluruh kepala daerah untuk memberikan edukasi terhadap warganya, baik itu terkait karantina, isolasi serta yang lainnya,” pungkasnya. (rls/*)

Spread the love