JATIM, (M-RADARNEWS),- Untuk mengembangkan potensi usaha pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Banyuwangi, Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UMKM) memberikan pelatihan kewirausahaan berbasis ekonomi kreatif.
Sebanyak 38 pelaku UMKM mengikuti pelatihan yang meliputi koperasi, kewirausahaan, manajemen produksi, pembiayaan, teknologi informasi, dan evaluasi pelatihan. Pelatihan ini digelar selama empat hari 21-24 Mei 2018, di Ballroom Hotel Aston.
Kasubdit Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop UMKM, Ahmad Hafiz, mengatakan, dipilihnya Banyuwangi sebagai obyek pelatihan karena Banyuwangi dinilai telah banyak mengalami perkembangan di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Banyuwangi cukup respronsif terhadap ekonomi kreatif. Banyak produk-produk kreatif dari Banyuwangi bermunculan. Ini bagus. Tapi perlu di branding biar lebih bagus lagi,” kata Hafiz.
Menurut Hafiz dalam ekonomi kreatif berbasis pada komunitas, teknologi informasi, dan anak-anak muda. “Banyuwangi memiliki potensi itu semua. Tinggal bagaimana caranya mengeksplore, sehingga bisa terekspos ke luar,” kata Hafiz.
Selain itu, imbuh Hafiz, pelatihan ini tentunya untuk mendorong pelaku UMKM di Banyuwangi terus berkembang dan kreatif. Sehingga produknya bisa dipasarkan ke level nasional atau pun ekspor.
“Kami juga dorong mereka percaya diri memasarkan produknya ke level yang lebih tinggi. Misalnya saat ada pameran produk di tingkat nasional atau regional mereka bisa ikut dan kami akan fasilitasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi, Alief Kartiono, menambahkan dengan pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif di daerah, sehingga bisa kompetitif dengan produk pelaku ekonomi kreatif kota besar yang telah mapan secara SDM dan infrastruktur.
“Di Banyuwangi memiliki banyak bentuk produk kreatif, seperti produk bambu, furniture, atau souvenir. Harapan kami setelah mendapatkan pelatihan UMKM semakin existing,” kata Alief, usai menghadiri penutupan pelatihan ini.
Apalagi, imbuh Alief, pariwisata Banyuwangi tumbuh dengan pesat. Saatnya kita sambut dengan meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif yang berbasis pariwisata. “Bertumbuhnya pariwisata harus dijadikan kesempatan oleh pelaku ekonomi kreatif. Kami berharap itu bisa dibenahi bersama setelah mengikuti ini,” pungkasnya. (Tim)