JATIM, (M-RADARNEWS.COM),-        Update data perkembangan Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi hingga hari ini, Jumat (21/08) meningkat secara signifikan, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 kini menjadi 187 kasus. Setelah sebelumnya 6 santri dinyatakan positif, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi kembali mengumumkan hasil swab 77 santri positif COVID-19. Sehingga total menjadi 187 orang. Sementara total pasien sembuh ada 77 orang dan pasien meninggal 5 orang, jadi pasien yang masih dirawat kini 105 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengungkapkan, bahwa dengan adanya penambahan kasus terbanyak hari ini berasal dari santri salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Banyuwangi.

“Ada 77 santri yang dinyatakan positif,” ujar dr Rio, sapaan akrab dr Widji Lestariono, Jumat (21/08/2020). Namun dirinya enggan menyebutkan secara spesifik di mana klaster Ponpes tersebut.

Lanjut dr Rio mengungkapkan, bahwa penanganan di salah satu Ponpes ini bermula dari laporan Puskesmas setempat pada, Jumat 14 Agustus 2020 lalu, yang sempat melaporkan adanya 4 santri yang hasil rapid test reaktif.

“Lalu esoknya, pihak Dinkes langsung melakukan survei epidemiologi dan melakukan tracing kontak erat dari 4 santri tersebut. Dan tracing ternyata berkembang hingga mencapai 502 santri yang ada kontak erat, serta mereka yang bergejala mengarah ke COVID-19. Maka dari itu, mereka dilakukan rapid test, hasil akhirnya mendapatkan 96 santri yang reaktif. Kemudian dilakukan swab masal kepada mereka dan hasilnya keluar kemarin serta hari ini,” terangnya.

Dengan demikian, dr Rio merinci, dari 96 sampel swab santri yang diambil, diketahui saat ini hasilnya ada 77 santri yang konfirmasi terpapar Covid-19, negatif 13, dan 6 sisanya belum keluar hasilnya.

Dengan adanya kasus klaster baru ini, dr Rio mengatakan, santri yang positif tersebut saat ini diisolasi mandiri di salah satu gedung dalam Ponpes, dan ditempatkan terpisah dengan santri lainnya. Mengingat kondisi umum santri yang terpapar Covid-19 tidak bergejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) dan hanya mengalami gejala ringan.

“Untuk saat ini, bagi santri yang tidak ada menunjukkan tanda-tanda gejala, maka dilakukan isolasi di satu gedung  yang berada di Ponpes. Nah, bagi yang bergejala sedang sudah kami tangani di rumah sakit,” ujarnya.

Maka dari itu, untuk penanganan klaster Ponpes ini, Dinkes Banyuwangi mengambil langkah untuk melakukan isolasi pada Ponpes. Selain itu, Dinkes juga menerjunkan petugas kesehatan gabungan dari RSUD Genteng dan Puskesmas yang berada sekitar di lingkungan Ponpes untuk melakukan pemeriksaan fisik awal.

“Selain dilakulannya tracing, untuk santri lain yang bergejala sesak segera dilakukan foto thorax untuk menentukan penanganannya lebih lanjut. Selain itu, Dinkes juga meminta Ponpes menunjuk koordinator diantara santri untuk memantau kondisi santri yang dalam masa isolasi. Disisi lain, penanganan kegiatan ini juga akan dipimpin oleh Plt. Direktur RSUD Genteng,” pungkasnya. (tim/*)

Facebook Comments Box