JATENG, (M-RADARNEWS.COM),- Makin banyak desa di wilayah Kabupaten Klaten yang memilih sektor wisata sebagai cara meningkatkan taraf perekonomian warganya. Pemerintah Desa Kupang, Karangdowo misalnya, kini mulai merintis desa wisata dengan memanfaatkan lereng areal Gunung Wijil yang kental dengan aura mistis di sudut desa tersebut.
Kepala Desa Kupang Sutari menjelaskan, pemerintah desa memanfaatkan kondisi lereng Gunung Wijil dengan sektor pertanian di desa untuk mengembangkan taman wisata bagi kepentingan warga.
Hal tersebut didasari potensi alam yang ada dan untuk memberi peluang ekonomi warga sekitar lokasi yang selama ini tidak produktif di masa pandemi Covid-19, sehingga dengan adanya taman wisata tersebut warga bisa meningkatan penghasilan mereka dengan membuka lapak makanan dan minuman khas desa dan tempat penitipan kendaraan.
“Pemdes memperhatikan kebutuhan warga, dengan merintis wisata desa membuat taman wisata di area Gunung Wijil. Warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dapat membuka lapak dagangan sebagai pekerjaan sampingan. Mereka bisa menjual makanan dan minuman kepada pengunjung taman,” katanya, Rabu (09/09/2020).
Beberapa program sedang dikerjakan saat ini yaitu seperti, membuat kolam air, membangun fasilitas MCK di areal taman dan membuat tong tempat sampah di beberapa titik.
Suratmi, salah seorang penjual makanan- minuman di lokasi merasa senang bisa menjual makanan khas desa seperti; plencing, pencel gendar serta aneka minuman segar.
“Saya dan warga desa merasa senang bisa menjual makanan dan minuman segar bagi pengunjung taman. Terlebih pada hari Minggu pengunjung ramai, dagangan kami bisa habis,”.
Konon kawasan Gunung Wijil ini memang penuh misteri. Di atas gunung terdapat beberapa makam keramat. Salah satunya makam Putri dari Prabu Brawijaya IV (Putri Sedah Merah). Gundukan bebatuan besar ini dikelilingi oleh hamparan sawah luas. Bila dilihat dari jauh mirip sesosok hewan buaya. Orang menyebut dengan “Watu Boyo”.
Saat ini pepohonan sudah mulai menghijau oleh air hujan yang turun di musim kemarau. Menurut orang pintar, Gunung Wijil dihuni oleh penghulu mahkluk astral yang bisa memberikan petunjuk ghaib dan kekayaan bagi pelaku ritual tertentu.
Belum lama ini, salah seorang warga melihat dua sinar jatuh di sekitar gunung terjadi pukul 01.30 WIB,
Sinar merah gelap jatuh di sebelah selatan desa. Beberapa hari kemudian ada warga desa sebelah yang positif Corona.
Sedang sinar merah cerah jatuh di sekitar lokasi taman. Hari minggu kemudian tempat ini dikunjungi banyak orang. Mereka datang dengan bersepeda ria dan mampir di taman ini untuk senam bersama atau ber swafoto.
“Pemerintah Desa Kupang terus memberdayakan potensi wisata alam ini. Saat ini wabah Corona belum mereda. Kami terus melakukan himbauan kepada warga serta pengunjung taman untuk menerapkan protokol kesehatan biar semuanya bisa aman,” terang Sutari. (Dan)