JATIM, (M-RADARNEWS),- Operasi patuh semeru 2018 yang dimulai serentak pada, Kamis, 26 April hingga 9 Mei 2018, dengan sasaran pengendara yang saling memengaruhi, lalu lintas masih berlangsung.
Di Surabaya, dua hari dilaksanakannya Operasi patuh semeru 2018, berhasil menjaring 1227 pelanggar.
Dari jumlah itu, masih dimungkinkan oleh kendaraan roda dua sepeda sepeda sebanyak 1031 pelanggar, hal tersebut selama setahun terakhir sebanyak 89,52%. Sementara mobil roda empat juga masih bisa mencapai 136 pelanggar.
KBO Lantas Polrestabes Surabaya AKP Suud mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat kota Surabaya untuk tertib Berlalu Lintas sudut masih minim.
Itu terbukti saat Polisi Satlantas Polrestabes Surabaya menggelar operasi Patuh 2018 yang baru dimulai dua hari sudah berhasil menjaringutkan pelanggar.
“Hal tersebut dibandingkan dengan tahun 2017 selain itu berada di kisaran 6028 pelanggar,” ujar Suud. Sabtu, (28/4).
Dari ribuan pelanggaran masih banyak daftar pelanggar yg tidak menggunakan helm standar yaitu sebanyak 356 pelanggar,melawan arus 11 pelanggar dan 93 mark lalu lintas pelanggar.
Melanggar rambu berhenti dan parkir 265 pelanggar, tanggung marka berhenti 25 pelanggar, surat-surat 14 pelanggar, kelengkapan kendaraan 21 pelanggar dan pelanggar lainnya.
“Untuk pelanggar itu sendiri yaitu terhitung anak-anak hingga usia 16 hingga 20 tahun yang mencapai 94,55%,” tambah AKP Suud.
Banyaknya pelanggar mungkin akan bertambah karena operasi Patuh Semeru tahun 2018 masih berlangsung dan akan berakhir 9 Mei 2018, mendatang.
Dihimbau kepada warga Kota Surabaya khususnya atau Jawa Timur pada umumnya, diperlukan untuk mengirim surat-surat dan kelengkapan untuk tindakan demi langkah agar terhindar dari tindakan yang tepat. (Tim)