JATIM, (M-RADARNEWS.COM),- Deklarasi #2019GantiPresiden yang rencananya akan digelar oleh LSM Banyuwangi pada 5 September 2018 di Banyuwangi dan sudah mendatangi Polres Banyuwangi untuk mengirim surat pemberitahuan, dan ternyata mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Muhammadiyah, Banyuwangi, Rofik. Menurutnya, gerakan yang ada di pusat hendaknya tidak dibawa ke daerah. Perbedaan pandangan dalam menentukan pilihan Presiden tidaklah perlu dibesar-besarkan.
“Perbedaan pandangan tidak perlu dibesar-besarkan. Jika memang mau berpendapat silahkan, asal tidak melanggar hukum dan melakukan provokasi. Nanti akan timbul intrik dan gesekan di masyarakat dan itu juga akan berimbas dengan pembangunan suatu daerah,” ujarnya, Kamis (30/08).
Apalagi, kata Rofik, melihat aturan pemilu yang merupakan sebuah mekanisme yang sudah disepakati oleh anak bangsa seharusnya harus dijunjung tinggi dan dihormati.
“Sekali lagi proses pergantian pimpinan tidak perlu dibesar-besarkan. Masyarakat saat ini sudah paham dan bisa melihat, menilai dan mengamati pimpinan saat ini. Jika baik pasti akan didukung, sementara jika jelek pasti masyarakat juga akan mencari pimpinan lain. Jangan lah dikotori Banyuwangi yang saat ini sedang berkembang ini. Karena jika terjadi gesekan pasti akan berimbas dengan pembangunan di Banyuwangi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Banyuwangi, Ali Makki Zaini meminta para pendukung calon dan tim sukses calon Presiden dan Wakil Presiden untuk bisa menahan diri. Saat ini menurutnya belum waktunya digelar kampanye untuk Pemilu Presiden. (Tim/KB)