JEMBER-JATIM, (m-radarnews),- Pagelaran JFC resmi diluncurkan di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (17/4) malam. Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. pun menyambut even internasional ini dengan semangat geliat ekonomi kerakyatan, berupa suguhan 2.000 becak karnaval serta seribu rombong pariwisata.

“Seribu rombong itu, sebagai media pelaku usaha kecil, yang difasilitasi Pemkab Jember supaya ikut merasakan multiplier effect dari gelaran JFC. Semangatnya, geliat ekonomi kerakyatan,” katanya. Semangat ini semakin meriah dengan 2.000 becak yang disulap menjadi bagian dari karnaval.

Bupati menegaskan, Jember memiliki sederet prestasi dan even internasional. Seperti Jember Marching Band (JMB) yang berkelas Internsional. Grup musik gambus Balasyik juga telah go internasional.

“Jember juga punya Tanoker,” lanjutnya. Seperti diketahui, Tanoker menjadi kebanggaan di permainan tradisional. “Jangan ragu ke Jember. Kami selalu siap melayani,” tegasnya.

Kesiapan Jember menjadi tuan rumah bagi tamu dari berbagai daerah di Indonesia dan dunia dalam even – even internasioanl diantaranya tren home stay yang kini menjadi alternatif saat seluruh hotel telah penuh.

“Homestay bisa jadi solusi penuhnya hotel konvensional,” terangnya. Home Stay ini menunjukkan masyarakat Jember sudah semakin siap dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Presiden JFC Dynand Fariz menjelaskan, semua orang harus memesan tiket JFC dan memsan kamar hotel mulai saat ini. Sebab, kurang dari satu bulan tiket dan kamar hotel biasanya sudah penuh. “Kami akan gelar di Jember tanggal 7 hingga 12 Agustus 2018 nanti,” kata Dynand Fariz.

Menurut Dynand, Jember sebagai kota tambang kreatif. Salah satu produk kebanggan Jember yaitu karnaval dengan catwalk terpanjang di dunia mencapai 3,6 kilometer.

Momen JFC tahun ini bakal semakin luar biasa, karena JFC 2018 mengusung tema AsiaLight yang artinya Cahaya Asia. Tema ini sebagai sebuah apresiasi pada hajatan besar Indonesia, yakni Asian Games.

Menteri Pariwisata Arif Yahya mengungkapkan kementerian bakal ikut menghitung seberapa besar pengaruh perekonomian dari JFC. Sehingga semua manfaatnya terukur.

“Dihitung berapa pengaruhnya bagi perekonomian di daerah. Seperti di Bali, pendapatan per kapita tinggi dan indeks kebahagiaannya tertinggi di Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan kebanggaannya atas JFC. “Kami punya top 100 kalender even. JFC, kami nilai layak masuk top 10 kalender even. Bahkan, kami optimis JFC bisa menjadi top tiga kalender even unggulan kementerian,” tegasnya.

Menurut Menteri Arif Yahya, JFC memiliki originalitas. Ia berharap JFC terus ada konsistensi pegelaran yang dihelat akbar setiap tahunnya. Semakin tahun, kualitas pertunjukannya semakin bagus.

Dalam launching JFC 2018 oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya di Balairung Kementerian Pariwisata RI itu diperagakan berbagai defile Asia Light. Tema Asia Light terinspirasi dari gelaran Asian Game. Sepuluh defile JFC pun memiliki kaitan dengan even olahraga terbesar se-Asia itu. Berikut defile Asia Light :

Pertama, defile Kujang menjadi pembuka. Defile ini mempertunjukkan Indonesia sebagai kontingen Asia Game. Defile ini akan mengarak pusaka asli yang ditemukan ribuan tahun.

Berikutnya Defile Star, yang menjadi wujud inspirasi Asia untuk dunia yang lahir dari rahim kreatifitas Indonesia, yakni Jember. Defile ini akan diikuti empat talent.

Ketiga Defile Thailand, defile Shogun yang terinspirasi Jepang, defile Bian Lian yang mengadopsi budaya dari Tiongkok, defile Ottoman Empire (Turki), defile Babylonia (Iran), defile Silla (Korea), defile Saudi Arabian, dan kesepuluh defile India. (Tim)

Spread the love