BALI, (M-RADARNEWS.COM),- Selama penyelenggaraan Annual Meetings International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group (WBG) 2018, yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Kementerian Pariwisata mencatat sebanyak 2.600 paket wisata dibeli para delegasi, khususnya dari luar negeri.

Terkait hal ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya meyakini pemerintah memproyeksikan akan membukukan penerimaan sekitar Rp 1,1 triliun dari sektor pariwisata. “Total impact tourism sekitar Rp 1,1 triliun selama acara Pertemuan Tahunan IMF-World Bank berlangsung. Catatan Bappenas (secara keseluruhan) menyebutkan direct impact-nya Rp 5,9 triliun. Sedangkan (pariwisata) Rp 1,1 triliun di seluruh Indonesia, untuk di Bali sekitar 95%,” kata Arief Yahya di veneu Indonesia Paviliun, Sabtu (13/10/2018).

Arief Yahya menjelaskan, 2.600 paket wisata tersebut sudah langsung tercatat per hari ini setelah panitia nasional menawarkan sejak hari pertama iven IMF-WB dimulai. “Per harinya pemerintah Indonseia menawarkan sekitar 600 paket wisata baik di Bali maupun di seluruh penjuru Indonesia,” jelas Menteri Arief Yahya.

Angka total penerimaan sekitar Rp 1,1 triliun dari sektor pariwisata ini diperoleh dari angka proyeksi. Arief menjelaskan, pada iven ini diproyeksikan satu orang delegasi akan menghabiskan sekitar 2.500 dollar AS atau sekitar Rp 37,9 juta selama acara IMF-WBG berlangsung.

“Sampai tanggal 12 Oktober, paket wisata yang sudah dipesan mencapai 2.600 pack. Harga paket wisata ini mulai dari 75 dollar AS sampai 2.000 dollar AS. Yang 2.000 dollar AS contohnya adalah paket 2 nights 3 days in Labuan Bajo using life on boat,” ungkap Menteri Arief Yahya. (Tim/Ip)

Facebook Comments Box