JATIM, (M-RADARNEWS.COM),- Berdasarkan Analisa dan Evaluasi (Anev) situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) selama Operasi Lilin Semeru 2018 di Jawa Timur, mengalami penurunan. Baik gangguan kejahatan maupun pelanggaran lalu lintas.

Selama 12 hari operasi terhitung sejak 21 Desember 2018 – 1 Januari 2019 tersebut, angka kejahatan tercatat 189, angka ini menurun dari tahun 2017 yakni 194 kejadian. Sedangkan angka pelanggaran menurun drastis, dari 203 menjadi 54 kejadian.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan, dalam operasi ini ada empat fokus pengamanan Kepolisian. Yakni kegiatan ibadah, kegiatan rekreasi, jalan, dan orang.

“Dari empat fokus itu, Polda Jawa Timur menyimpulkan yang pertama adalah bahwa sesuai dengan data yang terlampir yang kita dapatkan, kecelakaan menurun,” kata Kabid Humas kepada awak media, Rabu (2/1/2019).

Barung mengatakan, beberapa faktor penurunan angka kecelakaan antara lain disebabkan karena dibukanya tol fungsional, tol sudah berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah. Faktor lainnya adalah kemaceta, juga menimbulkan turunnya kecelakaan.

“Semakin macet rupanya semakin turun kecelakaan. Nah ini yang menjadi beberapa hal yang terjadi,” ujarnya.

Sedangkan untuk kejadian kejahatan konvesional, wilayah Polres Bangkalan tertinggi, sebanyak 28 kejadian. Disusul Polres Mojokerto sebanyak 24 kejadian, dan Polres Bojonegoro sebanyak 18 kejadian.

“Memang ada yang meningkat di beberapa Polres, kejadian kejadian yang terjadi antara lain kejadian kejahatan konvensional yang terjadi di wilayah Madura itu aku cukup besar,” lanjutnya.

Namun secara umum, Analisa dan Evaluasi selama Operasi Lilin Semeru 2018 gangguan Kamtibmas mengalami penurunan.

“Kita menyatakan bahwa Operasi Lilin Polda Jawa Timur dilaksanakan dari tanggal 21 sampai dengan sekarang berjalan aman, tertib, dan lancar, serta kondusif. Ini semua ini semua berkat peranan serta daripada masyarakat seluruh Jawa Timur,” pungkasnya. (Tim/Tnpj)

Facebook Comments Box