BALI, (M-RADARNEWS.COM),-      Kepolisian Resort (Polres) Jembrana melaksanakan simulasi penanganan pemakaman jenazah bagi korban Virus Corona atau Covid-19 yang bertempat di Areal Parkir Rumah Sakit Umum Negara, Sabtu (16/05/2020).

Dalam kegiatan simulasi dihadiri langsung Bupati Jembrana, I Putu Artha, SE. MM., Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Djefri Marsono Hanok, Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Adi Wibawa, S.I.K., Kajari Jembrana, Pipiet Suryo Priarto Wibowo, SH. MH., Sekda Kab. Jembrana, I Made Sudiada, SH, MH., Waka Polres, Kompol Ida Bagus Dedi Januartha, SH. MH., Direktur RSU Negara, dr. I Gusti Bagus Oka Parwata, Ketua FKUB Kab. Jembrana selaku Ketua PHDI I Komang Arsana, S.Pd, Asisten dan Staf Ahli Bupati Jembrana.

Dan Kepala Kementerian Agama Kab. Jembrana I Made Sudarmita, S. Ag. MM., para Kepala OPD Kabupaten Jembrana, Camat Negara I Wayan Andy Suka Anjasmara, SSTP. MM,, Ketua Walubi Kab. Jembrana I Ketut Sujono, Ketua MPUK Kab. Jembrana Pdt. Wayan Suamba, S.t Th, Bendesa Adat Bale Baler Agung I Nengah Subagia, Para Medis Rumkit Negara beserta tamu undangan dengan jumlah keseluruhan 25 Orang.

Kegiatan simulasi dimulai dari penanganan kondisi pasien Covid-19 memburuk, pasien dipastikan meninggal dunia, perawatan jenazah diruang isolasi oleh petugas medis yang dibungkus dengan plastik kedap air, sebelum dan sesudah dibungkus disemprot cairan disinfektan. Dokter dan menejemen RSU menjelaskan kondisi kepada keluarga pasien, dilanjutkan penjelasan protokoler penanganan jenazah. Penyerahan jenazah kepada petugas kamar jenazah, selanjutnya dievakuasi dengan jalur diamankan oleh petugas TNI/Polri,

Penanganan simulasi ini berdasarkan hasil rapat Forum bersama tentang penanganan di masing-masing keyakinan dari yang beragama Hindu meninggal biasa dengan dikubur, dibakar penanganan tidak lebih dari 4 jam, peti jenazah tidak diperbolehkan dibuka.

Dari Agama Islam, dikafani oleh petugas medis dan disolatkan oleh kurang lebih 9 orang dari Agama Budha dimandikan oleh petugas kesehatan, peti jenazah tidak diperbolehkan dibuka dari Agama Kristen dimandikan oleh petugas kesehatan, peti jenazah tidak diperbolehkan dibuka. Pihak Keluarga dan rohaniawan menyerahkan penanganan jenazah kepada petugas kesehatan.

Tindakan selanjutnya setelah di kamar Jenazah, dilakukan penanganan jenazah dengan membuka pakaian jenazah, memandikan, menutup semua lubang dengan kapas, membungkus kembali dengan plastik kedap air selanjutnya dimasukkan ke kantong jenazah selanjutnya dibungkus kembali dengan plastik kedap air kemudian dimasukkan ke dalam peti, dimana setiap tahapan dilakukan penyemprotan disinfektan dan terhadap ruangan juga diseterilkan dengan penyemprotan disinfektan.

Dalam simulasi ini, pihak RSU memfasilitasi ambulan sampai tempat pemakaman yg dikawal oleh Polres Jembrana. Kemudian, ditempat pemakaman dilakukan prosesi keagamaan oleh rohaniawan dilanjutkan dengan pemakaman jenazah. Setelah itu, semua petugas maupun alat prasarana dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan.

Dalam kesempatan ini, Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, S.I.K., mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dalam melaksanakan tugas sesuai protokol penanganan Covid-19 yang benar, semoga simulasi ini bisa dipatuhi dan dipedomani dalam pelaksanaan tugas.

“Harapan kita semoga hal ini tidak terjadi di wilayah kita ini,” ujar Kapolres Jembrana. (rls/*)

Facebook Comments Box