- Bagikan 50.000 kantong ramah lingkungan sebagai pengganti plastik
- Serahkan 100 Modem WiFi kepada Banjar yang terpilih untuk dimanfaatkan masyarakat
- Hadirkan produk kartu perdana khusus masyarakat Bali
- Hadirkan gerakan banjar to banjar, kampanyekan anti hoax dan anti narkoba.
BALI, (M-RADARNEWS.COM),- Smartfren sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi 46 LTE dengan jaringan terluas di Indonesia. Pada hari ini menunjukkan dukungannya kepada program ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang dicanangkan pemerintah kota Bali pada bulan September 2018 yang lalu.
”Smartfren sebagai salah satu perusahaan yang berada di Indonesia, tentunya mempunyai kewajiban untuk mendukung segala bentuk visi dan misi yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Bali, yaitu program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dan ini merupakan program yang sangat baik karena bertujuan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali,” ujar Djoko di Gedung Wisma Sabha Kantor Gubernur, Kamis (14/2/2019).
Smartfren mendukung upaya tersebut dengan membagikan total 50.000 kantong ramah lingkungan, sebagai pengganti kantong plastik. “Dengan adanya kantong ramah lingkungan ini, tentu sampah plastik di Bali akan semakin berkurang, sehingga membantu menjaga kelestarian dan keharmonisan alam Bali,” jelas Djoko dalam sambutannya.
Masih dalam rangkaian acara yang sama, Smartfren juga meluncurkan produk khusus yang dihadirkan untuk Bali yaitu Kartu Perdana Bali. Dimana kartu ini dihadirkan agar masyarakat di Bali dapat semakin mudah mendapatkan akses komunikasi. Bahkan kartu ini akan diberikan secara gratis pada gerakan sosial dari banjar ke banjar yang akan dilakukan Smartfren ke 705 banjar yang ada di Bali, sekaligus gerakan sosial ini akan mengampanyekan anti hoax dan anti narkoba. Smartfren juga akan membagikan 100 buah modem WiFi kepada banjar terpilih.
”Diharapkan agar masyarakat dapat mencari informasi dan juga konfirmasi mengenai sesuatu yang hoax atau bukan, demi menjaga kesucian tanah Bali,” pungkas Djoko. Bentuk dukungan Smartfren kepada visi dan misi ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dan segala kegiatan yang akan dijalankan akan dimulai pada 14 Februari 2019 serta akan berlangsung selama 30 hari.
Selain itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, bahwa apa yang sudah disuguhkan oleh Smartfren yaitu program yang betul-betul sangat baik. Terkait peluncuran program tas ramah lingkungan sebagai pengganti tas plastik ini sesuai Pergub Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
“Program Smartfren ini sudah dibilang sangat baik. Apa yang sudah diprogramkan Smartfren ini tidak saja berkaitan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, tapi juga bagian dari pada unsur dari program yang dilaksanakan dalam rangka visi pemerintah Bali dan yang kami jalankan tahun ini adalah pelaksanaan program pemasangan WiFi gratis di semua desa adat se-Bali,” ungkap Gubernur Koster.
Lanjut Koster mengungkapkan, bahwa ada sekitar 1493 akan diberikan WiFi gratis. Dengan adanya dukungan dari program Smartfren ini semoga bisa memperkuat fungsi dari pada kewenangan teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan di desa adat, yang nantinya diharapkan fungsinya bisa dijalankan secara optimal oleh masyarakat dan generasi muda.
“Melalui sarana prasarana yang disiapkan ini akan mempermudah alur komunikasi, menerima informasi dan berbagi informasi kepada semua pihak yang memerlukannya dan khususnya untuk mempromosikan kekayaan dan juga produk-produk yang dimiliki masing-masing desa adat,” harap Gubernur Koster.
Selain itu, dengan adanya program pengembangan teknologi informasi dan komunikasi ini tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif seperti, menghina orang, mengejek orang, memfitnah orang atau bahkan ribut satu sama lain, tapi memajukan dan mengembangkan serta membangun kekuatan ekonomi masyarakat di desa adat.
“Kami sangat berterimakasih atas prakarsa dan dukungan dari Smartfren untuk mendukung “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dan kami berharap tentunya program ini berkelanjutan secara terus menerus, karena kami akan menggunakan sarana prasarana teknologi informasi dan komunikasi ini sebagai bagian dari strategi untuk membangun dan memperkuat Bali,”
Untuk kedepannya, Koster membeberkan bahwa nantinya pada tahap tertentu akan mengembangkan “Bali Smart Island”, jadi semua sektor yang ada di Bali lalu lintasnya itu akan di wadahi dengan teknologi informasi yang memadai untuk menjadikan Bali ini sebagai satu tatanan pembangunan dalam satu kesatuan wilayah atau satu tata kelola. (Yd/*)