JATIM, (M-RADARNEWS),- Serangkaian momen selama libur Lebaran 2018 dimanfaatkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk mendorong kemajuan daerah yang dipimpinnya tersebut. Selain sejumlah atraksi wisata berbasis tradisi rakyat yang digelar selama libur Lebaran, Anas menempuh beberapa strategi lain. Di antaranya adalah memanfaatkan momen berkumpulnya para perantau Banyuwangi atau diaspora Banyuwangi yang digelar beberapa hari lalu.

”Jadi diaspora Banyuwangi ini bukan hanya forum kumpul-kumpul, bukan cuma reuni. Tapi ada upaya untuk memajukan daerah. Yang saya sampaikan pada ribuan orang yang berkumpul itu, pertama-tama bukan keberhasilan Banyuwangi, tapi justru masalah. Yang saya sampaikan pertama adalah masalah kemiskinan,” kata Anas kepada media, Rabu (20/6).

Bupati Anas memaparkan bahwa tingkat kemiskinan di Banyuwangi masih sebesar 8,6 persen. Kendati berhasil turun drastis dari sebelumnya di level dua digit, tetaplah angka 8,6 persen itu menjadi tantangan berat untuk dituntaskan. Pasalnya, sebagian di antara warga miskin itu berada pada level kemiskinan terparah, seperti warga lansia nonproduktif dan sebatangkara. Pendekatannya bukan lagi memberdayakan, tapi sudah dalam tahap memberi bantuan dasar seperti makanan sehari-hari.

”Itulah yang mendasari lahirnya program Rantang Kasih, pemberian makanan tiap hari ke warga lanjut usia. Nah, tapi tangan pemerintah daerah ini kan terbatas. Kita bisa tangani katakanlah 1.000-1.500 warga lansia lewat APBD, tapi yang lain bagaimana? Alhamdulillah, tanpa menunggu APBD, ada Badan Amil Zakat,” ujarnya.

Warga luas pun bisa berpartisipasi. ”Maka saya sampaikan ke para diaspora, bisa bantu program Rantang Kasih. Tidak perlu lewat pemerintah daerah, bisa ke Badan Amil Zakat. Atau langsung saja beri uang ke warung makanan di sekitar tempat tinggal lansia yang disasar, yang belum dijangkau pemda,” papar Anas.

Forum diaspora juga menjadi sarana kolaborasi mengakselerasi kemajuan daerah, karena mulai dari menteri, pengusaha, hingga pejabat lembaga negara asal Banyuwangi hadir di forum itu. ”Saya sampaikan yang belum bisa dikerjakan pemerintah daerah, mari bareng-bareng mengerjakannya,” ujar Anas.

Selain itu, Anas memanfaatkan momentum salat Id di sejumlah masjid untuk memberi laporan kepada warga tentang apa-apa yang belum dan sudah dikerjakan pemerintah daerah. Momentum itu dinilai tepat, karena banyak pula perantau yang hadir.

”Saya tugaskan ke camat untuk memberi pesan sisipan, menyampaikan apa yang belum dan sudah dikerjakan. Harapannya, semua warga tahu dan ikut berkolaborasi memajukan daerah,” pungkasnya. (Tim/Hm)

Spread the love