JAKARTA, (RADARNEWS),- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, berharap partisipasi pemilih pada hajatan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018 (Pilkada) bisa lebih baik dari sebelumnya. Ia yakin itu bisa terwujud, bila semua pro aktif, baik dari penyelenggaranya, pemerintah, dan masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu ia mengimbau pemilih yang berada di luar daerah yang akan menggelar Pilkada, diusahakan untuk pulang ke kampung ke daerah asalnya pada saat pemungutan suara nanti. Tingkat partisipasi sangat penting, karena itu kunci keberhasilan Pilkada tahun 2018.
“Sempatkan waktu untuk pulang ke daerah asal, karena setiap suara yang diberikan pemilih sangat menentukan pembangunan di suatu daerah dalam lima tahun ke depan,” terang Tjahjo dalam keterangannya, kemarin.
Angka partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2018, lanjut Tjahjo harus tinggi. Mesti melebihi angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 dan tahun 2017 lalu. Pada Pilkada Tahun 2015, angka partisipasi pemilih tercatat sebesar 70 persen dan untuk Pilkada Tahun 2017 angka partisipasi pemilihnya sebesar 74 persen. Ini tentunya tren positif yang harus lebih ditingkatkan lagi.
Setidaknya, Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan Amerika Serikat negara yang disebut kampiun demokrasi. Sebab di negeri Paman Sam, partisipasi pemilih tak lebih dari 50 persen.
“Untuk tahun ini, angka partisipasi pemilih ditarget mencapai 78 persen atau ada peningkatan sebesar 4 persen dari tahun 2017 dan 8 persen dari tahun 2015” katanya.
Tentu meningkatkan partisipasi bukan hanya kerja penyelenggara pemilu, kata dia. Tapi ini juga jadi tanggungjawab bersama. Termasuk pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang sudah punya hak pilih, mesti ikut bersama-sama mensukseskan Pilkada.
“Masyarakat harus menyadari pentingnya beberapa menit di TPS pada tanggal 27 Juni 2018. Hak pilih masyarakat sangat menentukan pembangunan dalam lima tahun ke depan,” katanya.
Dengan datang ke TPS, lanjut Tjahjo, pemilih secara langsung turut mensukseskan pesta demokrasi di daerah. Karena suksesnya Pilkada serentak akan menjadi modal berharga dalam menguatkan konsolidasi demokrasi di Tanah Air. Apalagi nanti pada 2014, seluruh pemilihan akan digelar serentak, baik pemilu nasional maupun lokal.
“Tingkat kesuksesan dalam pelaksanaan Pilkada serentak adalah tingginya partisipasi pemilih untuk melakukan pencoblosan di TPS,” kata Tjahjo.
Tjahjo juga yakin, penyelenggara pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah bekerja keras, memaksimalkan sisa waktu yang ada jelang pencoblosan untuk melakukan sosialisasi. Sehingga partisipasi pemilih bisa meningkat.
“Pilkada Serentak 2018 ini aromanya sudah beda. Sudah beraroma Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019. Meski begitu, saya harap semua yang berkompetisi, bisa menjadikan Pilkada tahun ini, benar-benar menjadi pesta demokrasi yang bermartabat,” tuturnya.
Pilkada 2018 sendiri diketahui akan diselenggarakan di 171 daerah dengan rincian 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. (TIM/AM)