M-RADARNEWS.COM, JATIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus melanjutkan program bedah rumah tak layak huni melalui skema gotong royong banyak pihak. Tahun ini, lebih dari 1.300 rumah warga Banyuwangi direnovasi dengan dukungan Pemerintah Pusat, Pemkab, Pemdes hingga berbagai pihak lainnya.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terus bersinergi, yang bersama-sama, bergotong royong membantu warga Banyuwangi. Terima kasih Kementerian PUPR, DPR RI, dan DPRD Banyuwangi, dan seluruh pihak yang ikut berkontribusi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (27/09/2023).

Bupati Ipuk menambahkan, bahwa bantuan stimulus perbaikan rumah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Program ini jangan sekadar menyediakan rumah layak huni. Namun juga harus diperhatikan sirkulasi udara dan air bersihnya. Saya sudah meminta para camat dan kepala desa mengawal ini, agar masyarakat tak hanya nyaman namun juga lebih sehat tinggal di rumah barunya,” tuturnya.

Bupati Ipuk menyebut, selain yang bersumber dari pemerintah daerah, anggaran bedah rumah di Banyuwangi juga berasal pemerintah pusat dan gotong royong dengan berbagai pihak lainnya.

Contohnya, program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR. Tahun ini, kata Ipuk, Banyuwangi mendapatkan alokasi BSPS untuk 930 unit rumah yang tersebar 17 kecamatan.

Selain itu, tambah Bupati, program bedah rumah juga melibatkan pemerintahan desa. Lewat APBDes, telah dianggarkan untuk renovasi rumah tidak layak huni sebanyak 394.

“Ada juga program TMMD, kerjasama Pemkab dengan Kodim 0825. Dengan demikian kalau ditotal, bedah rumah tahun ini menyasar 1.352 unit rumah,” tutup bupati Ipuk. (rd/*)

Facebook Comments Box