BALI, (M-RADARNEWS),- Agenda rutin tahunan Twin Lake Festival (TLF) oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng yang ditunggu-tunggu akhirnya dibuka secara resmi untuk yang kelima kalinya ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Kepala Bidang Wilayah IV Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar RI bersama Bupati Buleleng bersama jajarannya di Panggung Utama Danau Buyan, Desa Pancasari, Rabu, (4/7) kemarin.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Genep, MT yang juga selaku Ketua Panitia TLF menerangkan bahwa tema TLF tahun 2018 adalah Back To Nature mewujudkan pembangunan pertanian yang ramah lingkungan berbasis organik sehingga tercipta produk-produk pertanian yang berkualitas serta meningkatkan kualitas lingkungan yang belakangan ini terindikasi telah tercemar.
Nyoman Genep juga melaporkan maksud dari TLF tahun ini sebagai upaya menciptakan momen yang baik, penyediaan ruang dan waktu untuk publik, guna memperkenalkan dan mempromosikan segenap potensi yang ada di kawasan Danau Buyan dan Tamblingan dengan tujuan menjaga kelestarian dan keasrian alam.
Selain itu, mengingat pula kedua danau tersebut merupakan kawasan resapan, kawasan persediaan dan kawasan pelindung tata air sekaligus kawasan suci oleh masyarakat di Bali. Selain itu, dilaporkan juga kegiatan TLF akan berlangsung selama empat hari lamanya mulai dari tanggal 4-7 Juli 2018.
Sementara itu, dalam sambutan selamat datang Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST menyampaikan terima kasih kepada Kepala Bidang Wilayah IV Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar RI Drs. Syukurni, SE.,MM yang telah hadir dalam TLF Tahun 2018 untuk nantinya bersama-sama berbagi terhadap bagaimana upaya-upaya pengembangan Danau Buyan dan Tamblingan.
Bupati Agus Suradnyana dalam sambutannya juga menjelaskan dengan berkomitmen menggelar festival tiap tahunnya di Danau kembar, sudah terlihat hasilnya. Antara lain, Danau kembar menjadi lebih bersih dan lebih asri, peningkatan kunjungan wisatawan, dan juga desa-desa sekitar Danau kembar mulai bergerak maju pada bidang pariwisata baik melalui pertaniannya maupun spot tourism.
Selain itu, Balai Wilayah Sungai (BWS) sudah membuat desain yang terintegrasi terhadap penyelamatan, revitalisasi dan pemberdayaan danau kembar berkepentingan untuk pariwisata. Diterangkan juga bahwa dirinya telah melakukan komunikasi komprehensif dan terintegrasi bersama Gubernur Bali yang baru terpilih.
“Tahun ini shortcut 5 dan 6 sudah masuk proses tender, untuk shortcut 3 dan 4 akan dikebut lebih cepat serta tahun depan Bupati Agus Suradnyana meminta kepastian Gubernur Bali untuk 2 titik shortcut lagi di Buleleng. Harapannya, bilamana setiap tahun Kabupaten Buleleng berhasil membangun 2 titik shortcut, 3 tahun kedepan Buleleng akan luar biasa.
Selanjutnya, dalam sambutan Drs. Syukurni, SE.,MM memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya TLF Ke-5 Tahun 2018. Disampaikan bahwa untuk memasarkan pariwisata secara efektif harus memenuhi daya tarik dengan ketentuan 3A, yaitu atraksi (attraction), mudah dicapai (accessibility), dan fasilitas (amenities).
Di Kabupaten Buleleng tentunya telah memenuhi ketiga daya tarik tersebut, namun Kementrian Pariwisata RI tetap menekankan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan secara berkesinambungan, karena wisatawan akan merasa nyaman berada pada tempat wisata yang bersih dan sehat.
Drs. Syukurni bersama Bupati Agus Suradnyana didampingi jajarannya lanjut membuka TLF Ke- 5 secara resmi yang ditandai dengan pelepasan burung merpati. (TIM/HKB)