M-RADARNEWS.COM, JATENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mensosialisasikan penerapan sistem satu arah (SSA) lalu lintas di Jalan Sudirman depan Pasar Projo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, pada Jumat (19/01/2024).
Acara yang digelar di Pendapa Kantor Kecamatan Ambarawa tersebut dihadiri langsung Bupati H Ngesti Nugraha, Wabup H Basari, perwakilan forkompimda, Sekda Djarot Supriyoto dan para Lurah se-Ambarawa. Selain itu ada pula perwakilan organda, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Melansir dari semarangkab.go.id, Kepala Dishub Tri Martono menjelaskan, bahwa sosialisasi ini adalah kelanjutan kegiatan serupa yang dilaksanakan pada Mei 2023 lalu.
“Dalam rangka menciptakan kota tanpa kumuh (Kotaku) di Ambarawa, ada aspirasi untuk menerapkan lalu lintas dengan sistem satu arah di ruas jalan Jenderal Sudirman,” katanya.
Dikatakan, penerapan SSA direncanakan di ruas jalan sepanjang 650 meter mulai dari depan Toko Laris lama sampai ke depan Kantor Pegadaian Ambarawa. “Tujuannya untuk mengurai kemacetan di depan Pasar Projo Ambarawa, dan sekaligus menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, nyaman dan lancar,” ujarnya.
Tri Martono menambahkan, manfaat lainnya adalah mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan potensi ekonomi warga di sepanjang ruas jalan itu.
Lebih jauh Bupati Semarang menyampaikan, bahwa saat ini pengarahan mengingatkan ruas jalan itu masih berstatus jalan nasional. “Saat ini sedang dalam proses pengusulan ke Menteri Keuangan RI untuk mengubah menjadi jalan kabupaten,” jelasnya.
Karenanya, lanjut Bupati, penerapan SSA secara permanen belum bisa dilakukan. Termasuk rencana pembongkaran median jalan yang selama ini memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan di Jalan Sudirman.
“Perlu terus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum dilakukan uji coba penerapan SSA. Penerapannya harus dilakukan dengan hati-hati,” pintanya.
Bupati juga meminta perlu dibuatkan jalur contra flow khusus bagi sepeda motor. Sehingga warga dari wilayah Timur yang akan ke Pasar Projo atau tempat lainnya di wilayah Barat tidak memutar terlalu jauh.
Sementara itu, Perwakilan Organda Hadi Mustofa mendukung rencana penerapan SSA tersebut. Menurutnya, jalur sepanjang lebih kurang setengah kilometer itu menjadi kunci perekonomian Ambarawa.
“Jika satu arah, maka perekonomian akan berkembang. Terminal kol di depan Pasar Projo juga harus difungsikan. Selain itu juga harus ditegakkan hukum penataaan lalu lintas di situ. Sehingga semuanya tertib,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, tokoh masyarakat Ambarawa Sugiyarta menyebut, bahwa penerapan SSA merupakan kepedulian Pemkab Semarang untuk mengembangkan Ambarawa.
“Yang penting harus punya komitmen bersama dan konsisten dalam pelaksanaannya,” pungkasnya. (red/*)