JATIM, (M-RADARNEWS.COM),-        Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Timur, Wahid Wahyudi melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) Ujian Satuan Pendidikan Berbasis Komputer dan Smartphone (USP-BKS) di tiga lokasi SMA Khadijah, SMAN 5 dan SMAN 9 Surabaya, Senin (2/3/2020).

Usai Sidak, di SMA Khadijah, Wahid mengatakan, ujian ini merupakan penentu kelulusan yang seluruh soalnya dibuat oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Jatim.

“Hari ini sebanyak 177 siswa yang mengikuti USP-BKS di SMA Khadijah memilih menggunakan smartphone untuk mengerjakan soal ujian di hari pertama yakni Bahasa Indonesia,” katanya.

Mereka menganggap, menggunakan smartphone lebih fleksibel dan memudahkan dalam pengerjaan dibandingkan laptop.

“Awalnya kita tawarkan apakah menggunakan smartphone atau laptop. Ternyata semua siswa lebih memilih smartphone karena lebih gampang dioperasikan,” ujar Wahid.

USP-BKS merupakan nama baru dari Ujian Sekolah yang menentukan kelulusan dengan persentase mencapi 40 persen, meliputi ujian praktik dan ujian tulis. Sedangkan 60 persen sisanya didapat dari nilai rapor siswa selama semester satu hingga enam.

Bobot soal USP-BKS di Jatim pun berbeda dibandingkan dengan imbauan dari Kemendikbud. Yakni 20 persen soal mudah, 50 persen soal medium, dan 30 persen soal High Order Thinking Skill (HOTS).

“Selama ini pembelajaran di Jatim lebih ketat sehingga dalam proses ujian standarnya harus lebih ditingkatkan,” imbuh Wahid.

Meski baru kali pertama menjalani ujian menggunakan smartphone, pihak sekolah memastikan tidak akan ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan. Sebab, siswa terbiasa menggunakan smartphone masing-masing untuk ujian, termasuk saat ujian tengah semester.

“Kami sudah terbiasa menggunakan smartphone sebelum USP-BKS, insya allah tidak ada kendala baik server maupun kendala teknis lain,” ungkap Abdul Ghoffar, Kepala Sekolah SMA Khadijah.

Menurutnya, dalam ujian kali ini, siswa sendiri yang menentukan menggunakan smartphone. Bukan lantaran jumlah laptop di sekolah yang kurang.

“Sebelum ujian smartphone semua siswa kami kumpulkan selanjutnya kita pasang aplikasi ujian,” ungkapnya. (tim/jnr/kmf)

Facebook Comments Box