Cegah Hal Yang Tidak Diinginkan,

JATIM, (M-RADARNEWS),- Kejadian teror bom yang melibatkan anak-anak beberapa hari yang lalu di Kota Surabaya, memberikan trauma yang mendalam bagi para korban dan masyarakat. Maka dari itu Pemerintah Kota Surabaya bersama para kepala sekolah, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Madrasah Diniyah (Madin), dan pondok pesantren di Kota Surabaya hari ini mengadakan Rapat Kerja di Convention Hall, Rabu (16/05).

Rapat Kerja yang dihadiri oleh ratusan orang ini, mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para tamu undangan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang memimpin rapat tersebut memberikan pengarahan kepada tamu undangan untuk senantiasa mengawasi anak-anak di sekeliling mereka apabila ada yang bertingkah tidak wajar.

“Saya mohon habis ini wali kelas atau wali murid untuk mendeteksi anak-anak kita yang terlihat berbeda, atau tingkah lakunya yang tidak wajar. Satu kata yang keluar dari mulut mereka, itu sangat penting bagi kita. Saya mohon kita lebih konsen untuk itu, karena ini kasus yang baru pertama kali di dunia. Karena pelakuya merupakan satu keluarga, bahkan anak-anak mereka yang masih kecilpun ikut diajak menjadi teroris,” ujar Risma.

Risma juga menyampaikan kepada tamu undangannya untuk senantiasa mengobrol dengan anak-anak dengan intens, agar mereka mau menceritakan permasalahannya dan tidak hanya dipendam sendiri. Dan apabila di sekolah ada anak-anak bertingkah yang tidak biasa, maka harus dibawah ke guru Bimbingan Konseling agar para guru bisa mengetahui permasalahan muridnya.

Walikota Surabaya itu juga meneruskan bahwa anak-anak yang menjadi teman pelaku pengeboman akan merasa trauma dan takut untuk kembali ke sekolah. Di sini Risma menjelaskan anak-anak nanti yang menjadi korban atau teman korban akan menjalani terapi bersama psikolog untuk membantu menyembuhkan trauma yang mereka hadapi saat ini. (Tim/Hm)

Spread the love