BALI, (M-RADARNEWS),- Maestro Jegog, I Ketut Suwentra alias Pekak Jegog telah kembali ke haribaan-Nya. Pekak Jegog meninggalkan karya seni yang amat berharga bagi Bali, khususnya Kabupaten Jembrana. Kesenian itu adalah Jegog yang amat khas dan tersohor itu.
Minggu sore, didampingi sang istri, Ni Putu Putri Suastini dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jembrana, Made Kembang Hartawan, Wayan Koster berkesempatan berkunjung ke rumah duka Pekak Jegog. Ia ditemui langsung oleh istri Pekak Jegog, Anak Agung Sri Tirtawati.
Putri keempat mendiang, Mahadewi masih tak menyangka ayahnya telah tiada.
“Jujur saya masih tak menyangka ayah saya sudah tiada,” kata Mahadewi di rumah duka,” Minggu 13 Mei 2018.
Mahadewi melanjutkan, prosesi pengabenan dilakukan pada 18 Mei 2018. Ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wayan Koster yang memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Terima kasih kepada Pak Wayan Koster dan istri yang sudah mau datang langsung berbela sungkawa untuk bapak (Pekak Jegog),” ucapnya.
Ke depan, Mahadewi menitipkan karya seni yang ditinggalkan ayahnya kepada Wayan Koster. Jika terpilih menjadi Gubernur Bali, Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu diharapkan melestarikan kesenian hasil kreasi ayahnya.
Maharani berharap kandidat nomor urut 1 itu mampu memberi perhatian lebih agar karya seni kreasi ayahnya tak punah.
“Harapan saya jika terpilih nanti menjadi Gubernur Bali agar kesenian ini tetap dilestarikan. Ayah saya kan ada kelompok Jegog bernama Suar Agung. Harapannya agar tetap berjalan dan bisa diperhatikan (oleh Koster),” paparnya.
Wayan Koster sendiri menyatakan komitmennya untuk melestarikan kesenian Jegog. Ia menyatakan belasungkawa yang amat dalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Saya sampaikan turut berbelasungkawa. Jasa beliau ini amat besar dalam melestarikan kesenian Jegog,” katanya.
Ia berjanji nantinya pemerintah akan memberikan perhatian lebih kepada kesenian Jegog agar dapat lestari di masyarakat.
“Tentu saya berkomitmen melestarikan kesenian Jegog. Ke depan pemerintah akan memberikan perhatian lebih kepada karya seni Jegog ini yang merupakan kesenian khas dari Jembrana,” demikian ujar Koster. (Tim)