M-RADARNEWS.COM, JATIM – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Banyuwangi, Jumat (31/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY meninjau progres proyek Revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan, yang menjadi bagian dari program percepatan infrastruktur atau proyek strategis nasional (PSN).

Turut mendampingi Menko AHY, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Guntur Priambodo, jajaran Forkopimda Banyuwangi, serta perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Menko AHY menyampaikan, bahwa proyek revitalisasi pasar ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur ekonomi masyarakat. Dengan anggaran Rp152 miliar yang bersumber dari APBN, proyek tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2025, dan dapat beroperasi pada awal 2026. Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 52 persen.

“Kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur rakyat berjalan tepat waktu, berkualitas, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar AHY disela kunjungannya di lokasi proyek.

Pasar Induk Banyuwangi dibangun di atas lahan 10.600 meter persegi, dengan luas bangunan total 15.872 meter persegi. Terdiri dari dua bangunan utama setinggi dua lantai, pasar ini mampu menampung 777 kios dan los yang terbagi dalam tiga zona, yakni area basah, area kering, dan zona kuliner bagi pelaku UMKM lokal.

Menurut AHY, konsep revitalisasi pasar ini tidak hanya berorientasi pada modernisasi fasilitas, tetapi juga mengedepankan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang hemat energi, ramah difabel, dan menonjolkan arsitektur khas Osing sebagai identitas budaya Banyuwangi.

“Pasar ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi sekaligus destinasi wisata belanja yang nyaman dan berkelanjutan,” ucapnya.

Selain meninjau Pasar Induk, AHY juga mengunjungi Asrama Inggrisan, kawasan cagar budaya yang kini direvitalisasi oleh Kementerian PUPR. Bangunan bersejarah yang dulunya merupakan kompleks perkantoran telegraf peninggalan kolonial Inggris tersebut akan dijadikan destinasi wisata sejarah dan edukasi yang mempertahankan keaslian arsitekturnya.

“Asrama Inggrisan merupakan bagian penting dari sejarah Banyuwangi dan dunia komunikasi. Revitalisasi ini dilakukan dengan tetap menjaga orisinalitas bangunan sesuai ketentuan pelestarian cagar budaya,” jelas AHY.

Dalam proyek tersebut, tercatat sekitar 250 tenaga kerja lokal turut terlibat setiap hari. AHY menilai hal ini sebagai bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur juga mendorong penyerapan tenaga kerja dan perputaran ekonomi lokal.

Sementara itu, Project Manager Revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan, Ikhwan Fatoni, menjelaskan bahwa saat ini pekerjaan telah masuk tahap penyelesaian struktur dan mulai beralih ke pekerjaan finishing kios serta atap.

“Secara keseluruhan progresnya sudah mencapai 52 persen. Kami optimis jika pengerjaan proyek selesai sesuai jadwal, yakni pada Desember 2025,” ujarnya.

Diakhir kunjungannya, Menko AHY berharap proyek revitalisasi ini dapat menjadi contoh pembangunan pasar rakyat modern yang tetap mempertahankan kearifan lokal.

“Dengan desain yang berpadu antara fungsi ekonomi dan nilai budaya, Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan akan menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat Banyuwangi,” tutupnya. (by/*)

Spread the love