M-RADARNEWS.COM, BALI – Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bali International Hospital (BIH), pada Kamis (21/11/2024). Menteri Erick meninjau langsung progres pembangunan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang berada di Sanur, Bali.
Sebagai informasi, BIH merupakan rumah sakit flagship di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika (IHC). BIH juga dirancang untuk mendukung pariwisata kesehatan (medical tourism) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan.
Disamping itu, BIH merupakan wujud komitmen IHC dalam mendukung strategi pemerintah untuk meningkatkan daya saing sektor kesehatan sekaligus memperkuat ekosistem pariwisata di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Erick menyoroti pentingnya BIH sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bertaraf global di Bali, terutama dengan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara dan penyelenggaraan berbagai acara berskala internasional.
“Bali telah lama dikenal sebagai destinasi utama wisata dunia. Namun untuk mempertahankan posisinya, pulau ini memerlukan fasilitas kesehatan berstandar internasional yang dapat memenuhi kebutuhan medis wisatawan maupun masyarakat lokal,” tuturnya.
Setiap tahunnya, lanjut Erick, sekitar 2 juta orang Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri, dengan total pengeluaran hingga mencapai Rp90 triliun. “Angka ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut di dalam negeri,” ujarnya.
Diungkapkan, bahwa BIH hadir untuk menjawab tantangan ini. Rumah sakit ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan layanan medis unggul, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.
“Selain itu, BIH berperan penting dalam menarik kembali dokter-dokter Diaspora untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional,” tambah Erick.
Senada dengan Menteri Erick, Direktur Utama (Dirut) IHC dr. Lukman Ma’ruf menegaskan, bahwa pembangunan BIH menjadi tonggak transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
“BIH lebih dari sekadar rumah sakit, RS ini akan menjadi katalisator perubahan dalam ekosistem kesehatan dan pariwisata Indonesia. Dengan mengusung standar internasional, BIH dirancang tidak hanya memenuhi kebutuhan layanan kesehatan lokal, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam medical tourism global,” bebernya.
BIH dirancang dengan konsep green hospital, mengintegrasikan fasilitas medis modern berstandar internasional. RS ini memiliki kapasitas 255 tempat tidur, dilengkapi pusat layanan unggulan (Centers of Excellence) dalam bidang Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedics (CONGO).
Dengan luas bangunan mencapai 50.000 meter persegi, BIH juga dilengkapi teknologi canggih seperti Brachytherapy, MRI 1.5 dan 3 Tesla, 256 Slice CT scan, dan Linac untuk radioterapi, serta menghadirkan area hijau yang memberikan pengalaman holistik dalam pemulihan pasien.
Untuk itu, IHC berkomitmen memastikan proyek ini berjalan sesuai target, mendukung visi pemerintah dalam menciptakan layanan kesehatan unggulan, dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional. ***
Editor: Boby Y Chris