M-RADARNEWS.COM, JATIM – Pelaksanaan pemungutan suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024, yang berlangsung pada hari Rabu, 27 November 2024, telah usai digelar. Adapun salah satu daerah khususnya di Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur (Jatim), juga menggelar pesta demokrasi pemilihan bupati (Pilbup) justru tingkat partisipasi masyarakat Banyuwangi mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan pada Pilkada 2019 silam.
Mengacu pada hasil hitung cepat atau Quick Count LSI Denny JA, tingkat kehadiran pemilih dalam Pilkada tahun ini hanya 57,9 persen. Ada penurunan 6 persen dibandingkan Pilkada sebelumnya, yakni mencapai 75,7 persen pada tahun 2019. Jadi dengan tingkat kehadiran pemilih yang hanya 57,9 persen, itu artinya hampir setengahnya dari 1.348.925 pemilih dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) 2.732 unit di Banyuwangi tidak mencoblos alias golput atau netral.
Diketahui, terdapat dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Banyuwangi pada Pilkada 2024. Yakni pasangan calon nomor urut 1 Ipuk Fiestiandani-Mujiono (Petahana), dan pasangan calon nomor urut 2 Ali Makki-Ali Ruchi. Menurut data hasil sementara dari hitung cepat versi LSI Denny JA, pasangan Ipuk-Mujiono unggul dengan meraih 52,4 persen, dan sementara pasangan Ali Makki-Ali Ruchi meraih 47,6 persen suara.
Hasil pantauan tim m-radarnews di lapangan, ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat Banyuwangi tidak menggunakan hak pilihnya dalam pencoblosan yakni di antaranya masyarakat lebih baik mengais rezeki (sibuk bekerja, red), masyarakat juga sudah merasa kemenangan Ipuk-Mujiono sudah pasti, dan ada sebagian masyarakat yang menunggu adanya serangan fajar serta ada pula masyarakat yang enggan menyoblos dikarenakan malas atau lebih baik memilih netral (golput).
Dengan tingkat kehadiran pemilih yang hanya 57,9 persen, KPUD Banyuwangi menyebutkan bahwa penurunan tingkat partisipasi pemilih disebabkan banyaknya masyarakat yang masih disibukkan dengan pekerjaan. ”Sesuai pantauan di lapangan, penurunan partisipasi pemilih disebabkan masih banyaknya masyarakat yang tetap aktif bekerja selama pemungutan suara berlangsung,” ujar Enot Sugiharto selaku Anggota KPUD Banyuwangi Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM dikutib dari radarbanyuwangi, pada Minggu (01/12/2024).
Diungkapkan, bahwa KPUD Banyuwangi juga akan melakukan evaluasi dan berbenah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu mendatang. Pemilu merupakan momen di mana masyarakat dapat menentukan arah masa depan bangsa. ”Upaya kami dalam sosialisasi sudah maksimal. Melihat kondisi di lapangan, banyak masyarakat memilih bekerja. Para pekerjaan sektor formal memang libur, tapi untuk pekerjaan-pekerjaan nonformal masih aktif,” pungkasnya.
Anggota KPUD Banyuwangi Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM itu menyebut, ada beberapa titik-titik tertentu yang memiliki tingkat partisipasi pemilih rendah. Padahal, sudah banyak diselenggarakan sosialisasi hingga kegiatan lain seperti jalan sehat hingga lomba video pendek. ”Meskipun kita sudah melakukan sosialisasi seperti di Wongsorejo, angka partisipasi di sana masih tetap rendah,” pungkasnya. (red)