M-RADARNEWS.COM, JATENG – Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang untuk mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan menyediakan dana pinjaman khusus yang dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM.

“Kita sediakan dana pinjaman berbunga rendah tanpa agunan senilai Rp5 miliar di PT BPR BKK Ungaran,” katanya saat sambutan acara pengundian hadiah Tamades PT BPR BKK Ungaran, di Pendapa Rumdis Bupati Semarang, Ungaran, pada Sabtu (07/12/2024).

Menurut Bupati, para pelaku UMKM dapat mengambil pinjaman berbunga rendah lima persen pertahun itu diharapkan usaha mereka akan lebih meningkat dan terhindar dari jeratan rentenir. Ia juga mengimbau jajaran manajemen PT BPR BKK untuk mengoptimalkan penyaluran pinjaman khusus itu.

Sementara Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jateng, July Emmylia yang turut hadir pada acara itu mengingatkan jajaran direksi BPR BKK Ungaran, untuk memegang teguh fungsi sebagai lembaga intermediasi. Sehingga peran menjalin kerja sama yang baik dengan pelaku UMKM harus terus dilaksanakan.

“Inovasi pelayanan diperlukan untuk mempertahankan kepercayaan dan loyalitas nasabah, karena saat ini banyak lembaga kompetitor,” ujarnya.

Ely, sapaan akrabnya juga mengajak warga untuk mewaspadai penipuan berkedok pinjaman online (pinjol) yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, bertransaksi di lembaga perbankan berbadan hukum akan menjamin keamanan uang nasabah.

“Salah satunya adalah PT BPR BKK Ungaran, yang 51 persen modalnya dari Pemprov Jateng, dan 49 persen dari Pemkab Semarang. Jadi dijamin aman,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT BPR BKK Ungaran, Budi Santosa melaporkan bahwa sampai bulan November 2024, pihaknya telah menyalurkan kredit atau pinjaman kepada masyarakat senilai Rp344 miliar dengan nasabah lebih dari 3.500 orang.

Dari jumlah itu, lebih dari separuh atau 76 persen adalah nasabah pelaku UMKM dengan kredit produktif. “Penyaluran kredit ini menunjukkan bahwa fungsi intermediasi masih berjalan baik,” tandas Budi.

Modal sendiri PT BPR BKK, lanjut Budi, meningkat Rp7 miliar dibandingkan tahun lalu menjadi Rp54 miliar. Laba tahun berjalan sampai November 2024 tercatat Rp9,68 miliar. Sedangkan total aset yang dimiliki mencapai Rp435 miliar.

“Kondisi ini, menjadikannya sebagai badan perkreditan rakyat (BPR) dengan aset terbesar di Kabupaten Semarang,” tutupnya. (red/**)

Spread the love