BALI, (M-RADARNEWS),- Pasar rakyat atau pasar tradisional yang berada di setiap desa terus mendapatkan perhatian Pemkot Denpasar. Tidak saja dalam tataran penataan fisik melalui program revitalisasi hingga melakukan pengutan pengelolaan pasar rakyat, namun juga diperhatikan lewat program rutin monitoring dan evaluasi (Monev). Program ini dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Denpasar dalam penguatan pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
“Kami kembali menggelar Monev yang kali ini menyasar 34 Pasar Rakyat atau pasar desa se-Kota Denpasar,” ujar Kepala DPMD Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Senin (4/6) disela-sela pelaksanaan Monev. Lebih lanjut dikatakan hari pertama Monev menyasar tiga pasar yang meliputi Pasar Desa Hita Manggala, Desa Tegal Kertha, Pasar Desa Tegal Harum, Desa Tegal Harum, dan Pasar Desa Pekraman Padang Sambian, Kelurahan Padangsambian.
Hal ini akan terus berlanjut hingga tanggal 29 Juni mendatang. Menurut Alit Wiradana Pasar rakyat yang ada di setiap desa di Kota Denpasar menjadi motor penggerak dalam menunjang ekonomi kerakyatan. Langkah revitalisasi pasar desa menjadi program berkesinambungan Pemkot Denpasar yang juga didukung lewat langkah monev untuk pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
Monev ini juga melakukan pemberdayaan bersama dalam meningkatkan pemahaman bersama antar pengelola dan pedagang pasar mengarah pada konsep Pasar Rakyat Indonesia yakni pasar ramah, segar dan terpercaya. Keterlibatan Tim Monev mampu memberikan masukan dari berbagai sisi peningkatan pasar tradisional. Seperti kebersihan dan lingkungan melibatkan OPD Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, pengawasan kesehatan daging melibatkan Dinas Peternakan, serta juga melibatkan Tim BPOM Denpasar dalam pengawasan pangan mengandung bahan berbahaya.
Tentu dari langkah ini keterlibatan Forum Pengelola Pasar Desa (FPD) juga sangat berperan dalam melakukan pembahasan bersama pemberdayaan pasar desa. Dari hasil monev ini nantinya diharapkan dapat menjadi acuan dalam peningkatan kunjungan masyarakat di pasar desa.
Disamping itu langkah penguatan ini juga DPMD rutin menggelar Festival Pasar Rakyat melibatkan puluhan pasar rakyat dengan memilih pasar terbaik. “Sehingga dari monev ini mampu memberikan eksistensi pasar tradisional sesuai harapan Walikota Rai Mantra tidak saja memperbaiki fisik pasar namun juga mampu menata lingkungan bersih dan sehat serta mampu membina jiwa kewirausahaan di pasar rakyat,” ujarnya.
Sementara Kepala Pasar Padang Sambian I Made Mustika Subawa mengatakan revitalisasi Pasar Padang Sambian didukung penuh Pemkot Denpasar pada Tahun 2014 lalu yang saat ini memiliki 96 kios dan 96 los. Pengelolaan pasar dengan tantangan pada maindset pedagang dalam menjaga kebersihan pasar. Hal ini juga telah kita lakukan sosialisasi rutin mewajibkan para pedagang memiliki tempat sampah dan usai berjualan melakukan pembersihan pada los maupun kios.
“Meski telah kita siapkan tenaga kebersihan namun juga pemberdayaan bagi pedagang harus tetap kita lakukan demi kenyamanan serta pasar yang ramah, segar dan terpercaya,” ujarnya. (Tim/Hm)