M-RADARNEWS.COM, JATIM – Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf memastikan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) permanen di Kabupaten Banyuwangi, menjadi salah satu prioritas Kementerian Sosial (Kemensos) tahun ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi pun telah merespons dengan menyiapkan lahan seluas 6-7 hektare di wilayah Kecamatan Muncar.

Kunjungan kerja (kunker) Mensos ke Banyuwangi, pada 2–3 Oktober 2025, tidak hanya untuk meninjau progres digitalisasi bantuan sosial, tetapi juga meninjau langsung dua Sekolah Rakyat yang sudah berjalan di kabupaten tersebut.

Gus Ipul, panggilan akrab ​Mensos menjelaskan, gedung SR permanen nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama siswa, asrama guru, aula, area bermain, sarana olahraga, hingga tempat ekstrakurikuler.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa dibangun dan tahun depan selesai. Jadi anak-anak akan pindah dari tempat sekarang ke gedung baru nantinya,” kata Gus Ipul saat berdialog dengan siswa dan guru di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar, pada Jumat (03/10/2025).

​Saat ini, kegiatan belajar mengajar SR di Banyuwangi masih bersifat sementara. ​Sehari sebelumnya, Gus Ipul telah meninjau SR Terintegrasi 2 Banyuwangi yang berlokasi di Balai Diklat Banyuwangi, Kecamatan Licin. SR Licin mulai beroperasi Juli 2025, dan menampung 250 siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA.

​Sementara itu, Sekolah Rakyat di BPVP Muncar memulai proses pembelajaran pada bulan September kemarin dengan jumlah siswa sebanyak 73 anak. Gus Ipul menyebut, tempat SR saat ini bersifat sementara. Jika gedung SR telah terbangun dan siap ditempat, sekolah siswa akan berpindah ke gedung yang baru.

Selain nantinya tinggal di tempat baru, masing-masing siswa juga akan mendapat total delapan seragam dan laptop untuk pembelajaran. “Sekolah Rakyat Ini memberi kesempatan untuk memberi anak dari keluarga kurang mampu untuk belajar, agar punya masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.

​​Saat ini, Sekolah Rakyat rintisan tersebar di 165 titik di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, Mensos memperkirakan sekitar 100 bangunan permanen SR bisa dibangun tahun ini dan siap beroperasi tahun depan.

Kemensos telah menyiapkan dua desain bangunan permanen SR, yang penggunaannya akan disesuaikan dengan luasan lahan yang disediakan pemerintah daerah. Pembangunan satu titik SR permanen diperkirakan memakan anggaran dari pemerintah pusat hingga Rp200 miliar.

​”Banyuwangi termasuk yang menjadi prioritas untuk dibangun tahun ini. Yang penting lahannya clean and clear,” ucap Gus Ipul.

Menyambut baik hal ini, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, bahwa Pemkab telah mendaftarkan lahan milik daerah sebagai lokasi pembangunan untuk gedung SR.

“Yang kami daftarkan ke Kementerian Sosial, insyaallah rencananya di Kecamatan Muncar. Itu menggunakan lahan pemerintah daerah. Insya Allah nanti kita hibahkan untuk Sekolah Rakyat,” katanya.

Bupati ​Ipuk bersyukur apabila gedung SR di Banyuwangi bisa dibangun tahun ini, seperti yang diharapkan Mensos Gus Ipul. Dengan demikian, para siswa SR di dua tempat yang sudah ada bisa berada di satu lokasi yang lebih akan menunjang kegiatan mereka sehari-hari.

Prioritas yang diberikan Kemensos kepada Kabupaten Banyuwangi, dalam pembangunan SR permanen menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci dalam pengentasan kemiskinan dan menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa. (by/*)

Spread the love