M-RADARNEWS.COM, JATIM – Selama bulan Ramadan 1446 H/ 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar Festival Ngrandu Buko di Kawasan Pantai Boom Marina. Festival ini tidak hanya menghadirkan wisata kuliner khas Ramadan, tetapi juga mengusung kesadaran lingkungan.

Dalam festival ini, masyarakat dan pedagang juga dihimbau untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan styrofoam, untuk menggantinya dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan seperti kertas dan bahan daur ulang.

Himbauan ini disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Guntur Priambodo, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengajak para pedagang dan pengunjung untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam mengelola sampah selama bulan Ramadan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama para pelaku UMKM yang berjualan di festival ini, untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan styrofoam. Jika memungkinkan, gunakan kemasan berbahan kertas atau ramah lingkungan agar Banyuwangi tetap bersih dan nyaman,” ujar Guntur, Sabtu (01/03/2025).

Sejalan dengan program Banyuwangi Eco-Friendly Ramadan, festival ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Di samping itu, Pemkab Banyuwangi juga menggandeng komunitas peduli lingkungan untuk mengedukasi pengunjung mengenai pentingnya pengurangan sampah plastik.

Salah satu pedagang, Siti, mengaku mulai beralih menggunakan kemasan kertas untuk menjual makanannya. “Biasanya saya pakai plastik, tapi sekarang coba pakai kemasan kertas. Ternyata lebih praktis dan banyak pembeli yang setuju, karena lebih ramah lingkungan,” katanya.

Festival Ngrandu Buko tidak hanya menjadi ajang berburu kuliner lezat, tetapi juga menjadi contoh bahwa wisata kuliner bisa berjalan berdampingan dengan kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan melakukan langkah-langkah seperti ini, Kabupaten Banyuwangi semakin menunjukkan komitmennya sebagai kota wisata berbasis lingkungan dan budaya. (by/*)

Spread the love