M-RADARNEWS.COM, JATIM – Seorang pemuda berinisial SH, yang tewas diduga akibat bunuh diri hanya beberapa hari setelah keluar dari salah satu pusat rehabilitasi narkoba di wilayah Banyuwangi, memicu gelombang kritik terhadap efektivitas sistem pelayanan rehabilitasi di Indonesia.