M-RADARNEWS.COM, BALIUntuk mengantisipasi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Buleleng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) massal yang dilakukan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat semua desa/kelurahan se-Kecamatan Buleleng sekaligus kegiatan pengasapan (fogging di 15 desa/kelurahan dengan kasus DBD-nya.

“Hari ini Jumat bersih untuk melaksanakan pembersihan lingkungan di Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, untuk mengantisipasi wabah DBD yang juga serentak dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng. Upaya preventif dan promotif merupakan hal mendasar dilakukan untuk mengajak masyarakat dengan sebuah kesadaran penuh, mari kita bicara kebersihan lingkungan, tidak lagi berpikir kuratif,” tegas Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana.

Kegiatan yang mengajak unsur OPD, TNI/Polri, Pemdes Desa Anturan, pelajar dan masyarakat ini adalah untuk menggugah kesadaran kita semua akan bahaya virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dengan upaya 3M+ yaitu Menguras bak penampung air, Mengubur barang bekas tempat sarang nyamuk, Menutup tempat penampungan air dan plus membersihkan serta melakukan gotong royong, menanam tumbuhan penangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan lain sebagainya.

“Keterlibatan seluruh elemen masyarakat merupakan sarana komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk membangun kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Terimakasih dari Polres, Kodim bersama-sama kita membersihkan lingkungan untuk menekan kasus DBD pada musim transisi ini, mencegah lebih baik,” ujar Pj Lihadnyana.

Sementara itu, Perbekel Anturan Ketut Soka mengucapkan terimakasih atas upaya Pemkab Buleleng melakukan kegiatan PSN di wilayahnya. Hal ini merupakan bentuk antisipasi untuk menekan kasus DBD yang ada di wilayah Desa Anturan.

”Kegiatan kebersihan gorong-gorong telah dibantu oleh Dinas PUTR, dan pemotongan akar pohon yang menyumbat saluran air juga telah dipotong oleh DInas Lingkungan Hidup kemarin. Untuk itu, kami ucapkan terimakasih banyak atas bantuannya,” tandasnya.

Disinggung terkait kasus yang ada di wilayah Desa Anturan, Ketut Soka mengungkapkan, sesuai data sebanyak 27 kasus terjadi di wilayahnya dan kebanyakan yang terkena masyarakat yang ada diwilayah Banjar Dinas Pasar, Munduk dan Labak karena saat musim penghujan air yang datang dari atas tertahan di gorong-gorong banjar tersebut menyebabkan adanya genangan air.

”Kami rutin melakukan sosialisasi akan PHBS saat hari-raya keagamaan bersama desa adat, gotong royong juga dan kebetulan saat kami fogging alat kami rusak, 2 kami punya alat fooging keduanya rusak, sekarang masih dibengkel. Untuk itu, sekali lagi kami ucapkan terimakasih atas kegiatan hari ini,” ungkapnya.

Sekedar informasi, sesuai data Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng per kemarin, total 637 kasus terjadi di Buleleng tersebar di 15 desa/kelurahan meliputi Desa Pejarakan, Patas, Anturan, Gerokgak, Kalibukbuk, Panji, Celukan Bawang, Pemaron, Kayu Putih, Kaliasem, Kerobokan, Lokapaksa, Pengulon, Sanggalangit dan Banyuasri. (rd/*)

Spread the love