M-RADARNEWS.COM, JATENG – Upaya untuk mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) menggelar ‘Boyolali Job Fair Inklusi 2025’. Acara ini berlangsung selama dua hari, pada Selasa-Rabu (7-8 Oktober 2025), di Pendopo Gede.

​Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, hadir dan meresmikan secara langsung acara Boyolali Job Fair Inklusi 2025 ini, pada Selasa (07/10/2025) pagi.

​Kepala Diskopnaker Boyolali, Sawitri Danik Rahayuni menjelaskan, bahwa acara ini diikuti oleh 30 perusahaan, 21 dari Boyolali dan 9 dari luar daerah. Sebanyak 10 perusahaan di antaranya secara khusus membuka peluang bagi penyandang disabilitas.

​Total lowongan kerja (loker) yang tersedia mencapai 4.295 posisi, dengan rincian sebagai berikut:

  • Loker Dalam Negeri: 2.264 posisi (984 laki-laki dan 1.280 perempuan).
  • ​Loker Luar Negeri: 2.100 posisi (600 laki-laki dan 1.500 perempuan).
  • Program Magang Jepang (SO): 530 posisi (390 laki-laki dan 140 perempuan) untuk 28 formasi jabatan.

​Khusus untuk penyandang disabilitas, dibuka 69 loker (21 laki-laki dan 48 perempuan) pada 9 formasi jabatan.

​Sawitri menambahkan, dari target 1.000 pengunjung, hingga hari pembukaan, tercatat 675 pendaftar online (667 non-disabilitas dan 8 disabilitas). Mayoritas pendaftar (504 orang) berasal dari Boyolali, dan 171 orang dari luar kabupaten.

​Sawitri menambahkan, target pengunjung adalah 1.000 orang. Hingga pembukaan, 675 orang telah mendaftar secara online, terdiri dari 667 non-disabilitas dan 8 penyandang disabilitas. Mayoritas pendaftar (504 orang) berasal dari Boyolali, sisanya (171 orang) dari luar daerah.

Sementara ​Wabup Fajar dalam sambutannya menegaskan, bahwa Boyolali Job Fair Inklusi 2025 adalah salah satu upaya nyata Pemkab untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka. Ia berharap, para pencari kerja dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk melamar sesuai minat, bakat, dan kompetensi.

​Wabup wanita pertama di Boyolali ini juga berharap perusahaan-perusahaan dapat mempermudah proses rekrutmen bagi penyandang disabilitas. Hal ini penting untuk memenuhi kewajiban alokasi tenaga kerja disabilitas sebanyak satu persen di setiap perusahaan.

​“Besar harapan kami dengan diadakannya Boyolali Job Fair Inklusi ini akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka yang ada di Kabupaten Boyolali,” ujar Wabup Fajar.

​Selain membuka job fair, Wabup Fajar juga me-launching proyek perubahan (proper) BOYOLALI SAKTI (Sinergi Aksi Kerja Tangguh dan Inklusif), sebuah strategi inklusif dan berkelanjutan untuk penguatan layanan ketenagakerjaan disabilitas di Kabupaten Boyolali.

​Sebagai bentuk apresiasi Pemkab Boyolali kepada perusahaan-perusahaan yang ada, Wabup Fajar juga menyerahkan penghargaan atas kerjasama yang baik dan kontribusi aktif dalam Pemberdayaan dan Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas kepada Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali, PT. Pan Brothers Tbk., PT Hoplun Indonesia, dan PT. Midi Utama Indonesia (Alfamidi).

Adapula penghargaan atas kerjasama yang baik dan kontribusi aktif dalam kegiatan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri kepada PT. Pan Brothers Tbk., PT. Tun Hong Garment Indonesia, dan PT. Hoplun Indonesia.

Selanjutnya penghargaan atas kerjasama yang baik dan kontribusi aktif dalam Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing kepada PT. Tun Hong Garment Indonesia dan PT. Tupai Adyamas Indonesia. (red/**)

Spread the love