M-RADARNEWS.COM, JATIM – Tudingan terkait pertemuan dugaan adanya pengkondisian pemenangan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, yang mencuat saat rapat pleno rekapitulasi suara tingkat Kabupaten yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banyuwangi, di Hotel El Royal beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, seorang pria berinisial A yang diketahui saksi dari salah satu Pasangan Calon (Paslon) membacakan surat pernyataan yang menyebutkan adanya pertemuan antara Ketua Bawaslu dengan Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi, dan beberapa anggotanya, pada tanggal 16 November 2024.
Menepis tudingan yang sempat viral tersebut, Ketua Bawaslu Banyuwangi Adrianus Yansen Pale mengungkapkan, pertemuan dengan Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi yang bertempat di salah satu hotel Banyuwangi, memang benar adanya, tetapi topiknya lain.
“Pertemuan tersebut memang benar adanya, tetapi materi pembicaraanya itu yang tidak benar,” tegasnya, pada Jumat (06/12/2024).
Ansel, sapaan akrabnya juga menjelaskan, pertemuan dengan Kasat intelkam itu membahas mengenai aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh salah satu aktivis kota Gandrung.
“Setelah makan dan ngopi kita ngobrol hanya satu topik, bagaimana bantuan dari pihak Kepolisian bisa memberikan kesempatan (menjembatani, red) kepada aktivis tersebut untuk audiensi dengan Bawaslu, karena salah satu obyek yang dituju dalam aksi tersebut ialah kantor Bawaslu,” bebernya.
Lebih lanjut, Ansel menambahkan, Bawaslu siap mendapatkan kritikan dalam mengawasi dan menangani laporan dari masyarakat. “Apapun yang perlu di kritik, karena bagaimanapun ini lembaga publik yang perlu dikritik dan dikontrol”, ujarnya.
“Saya tidak bisa menggunakan kewenangan kita untuk mendiskriminasi, itu yang saya sampaikan,” tutup Ketua Bawaslu Banyuwangi.
Diketahui, pihaknya kini telah melaporkan peristiwa tersebut ke Kepolisian Resort Kota (Polresta) Banyuwangi, karena mencemarkan nama baik Bawaslu secara kelembagaan maupun secara pribadi. (yn)