JATIM, (M-RADARNEWS.COM),- Edi Suprapto di kenal dengan nama Gus Edi mulai meradang, pasalnya setelah pengerjaan proyek jembatan jetty 2016 silam senilai 2,4 miliar di daerah wisata watu dodol belum terbayarkan. Kemarahan Gus Edi dikarenakan kurang pedulinya pemerintah Kab Banyuwangi terhadap dirinya.
Kabupaten Banyuwangi diduga juga terjadi defisit (kekurangan uang) semenjak 2016 silam. Anehnya lagi, Kabupaten Banyuwangi mendapat predikat perencanaan terbaik dan WTP berturut-turut dari BPK RI,” kata Gus Edi rekanan yang dirugikan pemerintah Banyuwangi, Selasa (27/11/2018).
Gus Edi melanjutkan, Bagaimana mendapat perencanaan terbaik sedang terjadi defisit. “Perencanaan terbaik yang mana…?. Sedangkan pembangunan proyek jembatan jetty lokasi tempat perputaran arus, dan ada juga gedung dormitory dan terminal terpadu sampai sekarang tidak berfungsi.
Pegawai negeri sipil Kabupaten Banyuwangi selain menerima gaji juga menerima uang tambahan lain. “Absensi saja ada nilainya dan mobilisasi pegawai. Uang tambahan tersebut lain dengan uang perjalanan dinas dan uang lembur,” tandasnya.
Gus Edi menambahkan, Banyak kebijakan pemerintah kabupaten Banyuwangi tumpang tindih. Festival di perbanyak tetapi pendapatan asli daerah (PAD) tidak dipikirin. Hasilnya Banyuwangi menjadi defisit uang.
Dengan di perbanyak festival, diduga untuk memperkaya oknum-oknum. “Dalam DPA festival saya temukan banyak yang bodong, ini yang harus bertanggung jawab BAPPEDA karena mereka yang buat perencanaan. Tim anggaran juga harus bertanggung jawab, diduga mencairkan uang tanpa ada kejelasan kegiatan yang nyata,” ungkapnya. (Ars/Tim)