M-RADARNEWS.COM, JATIM – Tim SAR gabungan terus mengintensifkan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Untuk memaksimalkan upaya ini, perangkat pencari bawah laut (underwater searching device) akan segera didatangkan.
Perangkat pencari bawah laut ini akan dilengkapi dengan teknologi canggih seperti magnetometer, sonar, dan sensor bawah laut lainnya. Alat ini akan dipasang pada salah satu kapal milik unsur laut untuk melacak keberadaan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di dasar laut.
“Kami request peralatan tersebut untuk hadir di sini. Distrik navigasi telah menyeting alatnya. Alat itu akan digeser ke sini. Setelah tiba, besok kita akan fitting ke salah satu alut laut dan akan melakukan pencarian serta pendalaman dengan tim gabungan yang ada,” jelas Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, pada Jumat (04/07/2025).
Hingga di hari kedua pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang dilakukan oleh tim SAR, pada Jumat, 4 Juli 2025, Eko melaporkan, bahwa tim gabungan belum menemukan korban baru. Pencarian masih mengandalkan upaya dari darat, laut, dan udara.
“Total hingga hari ini, korban yang berhasil ditemukan sebanyak 36 orang, dengan rincian 30 orang selamat dan 6 meninggal dunia,” terang Ribut dalam konferensi pers di Kantor Pelabuhan ASDP Ketapang.
Dari 30 korban selamat, eko menyebutkan, bahwa 21 di antaranya adalah warga Banyuwangi dan 9 warga Bali. Sementara itu, 29 penumpang lainnya masih dalam pencarian.
Tim SAR juga telah melakukan klarifikasi ulang terhadap daftar nama korban, memastikan bahwa dua nama yang sebelumnya dianggap sama, Wahyudi dan Tri Wahyudi, adalah dua individu yang berbeda.
Kondisi cuaca hari ini cukup memengaruhi efektivitas pencarian. Jarak pandang menurun dari 10 kilometer menjadi hanya 3 kilometer, dan tinggi gelombang meningkat dari 0,5-1,5 meter menjadi 2-2,5 meter. Kecepatan arus bawah laut juga mengalami perubahan signifikan.
Meskipun demikian, tim telah mempelajari kedalaman laut yang berkisar antara 40 hingga 50 meter. “Maka langkah berikutnya, kami akan menyiapkan operasi subsurface (operasi penyelaman bawah laut),” imbuh Ribut.
Dengan mendatangkan underwater searching device ini yang dilakukan SAR gabungan, hal ini sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi agar pencarian terus dimaksimalkan.
Tim SAR gabungan berkomitmen untuk terus mencari, menolong, dan mengevakuasi korban dalam kondisi apapun. “Korban dalam pencarian saat ini berjumlah 29 orang. Kami mohon doa kepada seluruh masyarakat supaya korban lainnya bisa segera ditemukan,” ujar Ribut.
Dalam evaluasi operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya di hari kedua ini, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana juga turut hadir di Pelabuhan ASDP Ketapang. (by/*)